Gegara Pandemi dan Perang, Harga Kebutuhan Pokok di Seluruh Dunia Meroket

 Gegara Pandemi dan Perang, Harga Kebutuhan Pokok di Seluruh Dunia Meroket
Warga di Hong Kong juga mengalami kenaikan kebutuhan pokok, dengan inflasi belum lagi mencapai puncaknya. (Supplied: Lilian Zhou)

"Jadi kenaikan harga ini bukan terjadi di Australia saja."

Tidak ada satu kota pun di Australia yang masuk dalam 10 kota termahal di dunia, tetapi masuk dalam 100 kota termahal.

Sydney menjadi kota termahal di Australia dan berada di peringkat 39.

Sisa dari lockdown COVID masih terasa di Shanghai

Lima dari 10 kota termahal di dunia menurut laporan ECA berada di Asia, dengan Shanghai berada di peringkat ke-8.

Jerry Jiang mulai merasakan kenaikan harga makanan sejak dua bulan lalu ketika Tiongkok menerapkan lockdown ketat  COVID di kota kedua terbesar di Tiongkok tersebut.

"Bulan April, Shanghai menghadapi kekurangan pasokan di awal lockdown, sehingga harga melonjak tajam," katanya.

"Semuanya bertambah mahal seperti makan di luar, potong rambut, sewa rumah, BBM dan yang lain."

Harga tomat naik dua kali lipat dibandingkan setahun lalu.

Di Australia harga selada menjadi bahan perbincangan. Di Hong Kong, Yifan Jin memilih tinggal di hotel di dekat tempat kerjanya dibandingkan menyewa apartemen.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News