Gempa Jerman

Oleh: Dahlan Iskan

Gempa Jerman
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kalau Iran bisa membantu energi untuk Pakistan (dan Afghanistan), kemiskinan di dua negara itu bisa teratasi. Tentu ada yang takut kalau Pakistan dan Afghanistan bangkit.

Maka Qatar nyaris sendirian menyedot danau gas yang terbesar di dunia itu. Padahal penduduk Qatar hanya 11-12 dengan Singapura. Bahkan yang ber KTP Qatar hanya separonya: sekitar 2,5 juta orang.

Selebihnya, orang asing: banker, eksekutif, konsultan dan buruh kasar. Beberapa orang Indonesia bekerja di tambang minyak dan gas di sana.

Maka membangun 8 stadion baru untuk Piala Dunia tidak ada artinya. Termasuk pun bila salah satunya akan langsung dibongkar begitu Piala Dunia selesai.

Mungkin Pak Jokowi bisa merayu Raja Qatar untuk memindahkannya ke Kanjuruhan. Daripada dipindah ke Uruguay.

Pak Jokowi bisa saja berjanji tidak akan mengalahkan sepak bola Qatar sepanjang stadion itu masih berdiri.

Pun kalau tim Indonesia masuk Piala Dunia kelak: tidak akan berlaku seperti Ecuador yang sampai hati mempermalukan Qatar 0-2 di depan Rajanya sendiri, di acara pembukaan pula.

Memang Senegal juga mempermalukan Qatar di pertandingan berikutnya (1-3), tetapi itu hanya malu tambahan. Tidak sengaja. Senegal menang karena terpaksa. Agar Sadio Mane, hehe, mau kembali ke Liverpool yang kelimpungan gara-gara ia pindah ke Bayern Munchen.

Sebenarnya Arab Saudi sudah siap kalah. Rolls-Royce untuk para pemain Saudi itu, hehe, bisa disiapkan oleh Qatar. Biar ada teman malu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News