Gencatan Senjata Syria Mulai 27 Februari

jpnn.com - DAMASKUS – Kesepakatan Rusia dan Amerika Serikat (AS) menunda aksi militer di Syria mendapat dukungan pemerintah republik tepi Laut Mediterania tersebut.
Presiden Bashar al-Assad mengaku siap ikut mewujudkan “gencatan senjata” sementara di wilayahnya. Terpisah, oposisi mengungkapkan hal senada.
“Kami bersedia menghentikan serangan, kecuali terhadap jaringan Negara Islam (IS alias ISIS) dan Fron Al-Nusra yang merupakan afiliasi Al Qaeda. Itu sesuai kesepakatan Rusia dan AS,” jelas jubir Pemerintah Syria di Kota Damaskus sebagaimana dilansir laman AFP.
Untuk teknisnya, menurut sang jubir, Syria akan berkoordinasi dengan Rusia. Sebab, selama ini, militer Rusia yang banyak bekerja sama dengan pasukan Syria.
Rencananya, semua pihak yang terlibat dalam perang sipil di Syria itu akan menghentikan serangan mereka mulai Sabtu (27/2).
Tetapi, Syria masih akan berkoordinasi lebih dulu dengan Rusia tentang wilayah mana saja yang akan masuk dalam zona “gencatan senjata” mereka. Yang jelas, pasukan Assad tidak akan berhenti melancarkan serangan antiteror ke kantong-kantong ISIS dan Fron Al-Nusra. (hep/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Presiden Prabowo Bakal Menganugerahkan Bintang Kehormatan Kepada Bill Gates
- Balas Dendam, Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
- Keluarga Diktator Filipina Ferdinand Marcos Dilaporkan Terkait Transaksi Emas 350 Ton
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang