Generasi Muda Didorong Ikut Melestarikan Bahasa Daerah
Prosesi adat dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun sekali dan berlangsung selama 15 hari itu diikuti oleh 100 pemuda dan pemudi Etnik Nuaulu yang bermukim di Dusun Rouhua, Desa Sepa, Maluku Tengah.
"Banyak kesulitan menuju wilayah pedalaman tersebut, apalagi perjalanan harus ditempuh melalui jalur laut dan darat," terangnya
Selain itu, kata Sahril, karena nuansa mistis yang sangat kental selama prosesi adat, ada beberapa momen yang tidak tertangkap oleh kamera.
Sedangkan terkait revitalisasi bahasa daerah, menurut Sahril hal ini penting dilakukan khususnya bagi bahasa daerah yang penggunaannya mengalami pergeseran sehingga terancam punah.
Melalui kegiatan revitalisasi bahasa daerah, Kantor Bahasa Provinsi Maluku berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk memperkenalkan, mengajarkan, dan membangkitkan kembali penggunaan bahasa daerah kepada generasi muda.
"Kami ingin membangkitkan kembali penggunaan bahasa daerah pada masyarakat, terutama generasi muda. Agar mereka melindungi dan melestarikan bahasa daerahnya," pungkasnya. (esy/jpnn)
Banyak bahasa daerah yang terancam punah karena ketiadaan para penutur, Kantor Bahasa Provinsi Maluku pun melakukan terobosan dengan menggalakkan penggunaan bahasa daerah kepada generasi muda
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Mesya Mohamad
- Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan, Toyota Eco Youth Kembali Digelar
- 25 Provinsi Semarakkan FTBIN 2024, Ini Target Badan Bahasa Kemendikbudristek
- Dina Hidayana: Political Gastronomy Harus jadi Landasan Program Makan Siang Gratis
- Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad Ajak Rakyat Indonesia Menjaga Harmonisasi Usai Pemilu
- Sarasehan Kehumasan MPR, Fadel Muhammad Menyapa Rakyat Gorontalo di Momen Idulfitri
- Fadel Muhammad Sebut Buku 'Building A Legacy' Karyanya Warisan untuk Generasi Muda