Gerindra: Publik Menghendaki Perubahan Kepemimpinan Nasional

Gerindra: Publik Menghendaki Perubahan Kepemimpinan Nasional
Nizar Zahro. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Survei terbaru Indonesia Network Election Survey (INES) yang dirilis di Jakarta pada Minggu (6/5) kemarin, cukup mengejutkan. Survei tersebut menempatkan elektabilitas Joko Widodo hanya 27,70 persen. Artinya, kalah jauh dibanding Prabowo Subianto yang elektabilitasnya melejit ke angka 50,20 persen.

Survei INES juga menunjukkan bahwa 67,30 persen responden menginginkan presiden baru. Hanya 21,30 persen yang ingin Jokowi melanjutkan kepemimpinan lima tahun ke depan. Sisanya 11,40 persen menyatakan tidak tahu.

Ketua DPP Partai Gerindra M Nizar Zahro mengatakan survei tersebut menunjukkan kerja keras Prabowo bersama Partai Gerindra sebagai oposisi mendapat apresiasi rakyat. Sekaligus bukti bahwa mayoritas publik menghendaki perubahan kepemimpinan nasional.

"Apalagi jika melihat angka selisih yang begitu jauh, itu menunjukkan keinginan perubahan didukung mayoritas rakyat. Sehingga tidak perlu diragukan lagi bahwa Pak Prabowo akan menjadi presiden pada 2019. Perubahan sudah tidak bisa dibendung lagi,” kata Nizar kepada jpnn.com, Senin (7/5).

Ketua Umum PP Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) juga menyinggung fenomena #2019GantiPresiden yang begitu masif di berbagai daerah yang menginginkan kepemimpinan Jokowi tidak diteruskan karena banyak janji politiknya tidak dipenuhi. Kebijakan pemerintah juga kerap menyengsarakan rakyat.

“Pergerakan tersebut tidak ada yang mengorganisasi dan benar-benar digerakkan oleh kesadaran masing-masing yang merasa bahwa kepemimpinan saat ini sudah tidak layak diteruskan,” tutur politikus Senayan ini.(fat/jpnn)


Survei terbaru Indonesia Network Election Survey (INES) yang dirilis di Jakarta, Minggu (6/5) menempatkan elektabilitas Joko Widodo hanya 27,70 persen.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News