Jokowi Terancam Kalah Jika Pilpres Dua Putaran

Jokowi Terancam Kalah Jika Pilpres Dua Putaran
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago memprediksi Pilpres 2019 bakal diikuti tiga pasangan calon presiden.

Prediksi tersebut berdasarkan melihat peta politik akhir-akhir ini. Sejumlah partai belum juga mendeklarasikan dukungan, diperkirakan karena tarik menarik kepentingan.

Masing-masing parpol terkesan menginginkan tokoh yang mereka usung duduk sebagai cawapres Joko Widodo maupun cawapres Prabowo Subianto.

Kemungkinan lain, ada juga yang masih menginginkan Prabowo legawa hanya sebagai king maker. Kelompok ini sepertinya melihat peluang Gatot Nurmantyo mengalahkan Jokowi lebih besar.

“Karena itu, terbuka peluang pilpres diikuti tiga pasangan calon. Partai-partai yang tidak puas dengan sikap koalisi pendukung Jokowi maupun Prabowo, kemungkinan membentuk poros ketiga," ujar Pangi di Jakarta, Senin (6/5).

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini memprediksi, jika poros ketiga mengusung Gatot Nurmantyo sebagai capres, pilpres akan berlangsung dua putaran.

Pangi melihat ada kecenderungan pemilih jenuh jika capres yang maju di Pilpres 2019 hanya pertarungan Jokowi dan Prabowo, seperti yang terjadi di Pilpres 2014 lalu. Karena itu, ketika muncul nama baru seperti Gatot, besar kemungkinan suara akan terpecah.

“Saya kira kalau pilpres dua putaran, besar kemungkinan Jokowi bakal kalah. Dugaan saya, skema yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu kemungkinan bisa terulang. Poros yang enggak masuk putaran kedua bergabung dengan lawan Jokowi. Jadi intinya, asal bukan Jokowi,” ucapnya.

Ada yang masih menginginkan Prabowo legawa hanya sebagai king maker. Kelompok ini sepertinya melihat peluang Gatot Nurmantyo mengalahkan Jokowi lebih besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News