Gibran si Nepo Baby
“Kesan saya secara keseluruhan adalah bahwa setiap orang yang ragu-ragu dan mengira Gibran tidak tahu apa-apa, terbukti salah,” kata peneliti di Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Singapura Alexander Arifianto.
Ada juga pengamat yang memandang Gibran hanya mengandalkan slogan dan fakta, menempatkan gaya di atas substansi.
“Dia mungkin berlatih lebih baik dibandingkan dua kandidat lainnya, yang mungkin akan mengesankan beberapa pemilih. Namun, tanggapannya tidak memiliki substansi kebijakan, hanya mengandalkan kombinasi slogan dan fakta,” ujar dosen studi politik dan keamanan di Universitas Murdoch, Perth, Australia Ian Wilson.
Menurut Wilson, meskipun Gibran ingin melepaskan diri dari sebutan “nepo baby”, mungkin sulit untuk menghilangkan citra keluarganya sama sekali.
"Gibran menunjukkan bahwa dia, meskipun ada upaya untuk mencap dirinya sebagai generasi milenial yang berpikiran segar, masih tetap anak ayahnya, menggandakan komitmennya untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan khas Jokowi seperti proyek ibu kota Nusantara,” tutur Wilson. (*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Gibran dipandang sebagai salah satu calon wakil presiden paling kontroversial sepanjang sejarah Indonesia.
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan
- IKA SKMA Dukung Prabowo-Gibran Lanjutkan Program Perhutanan Sosial
- Zulhas Sebut Kemenangan Prabowo-Gibran Bukan Didasari Bansos, PDIP Singgung Putusan MK
- Zulhas Sebut Prabowo-Gibran Dipilih karena Dicintai Rakyat, Bukan Bansos
- Mahfud Khawatir Negara Rusak Jika Jumlah Menteri Terus Bertambah
- Soal Wacana 40 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Ganjar Bicara Pembatasan di Undang-Undang
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi