Golkar Tak Berani Tinggalkan SBY

Golkar Tak Berani Tinggalkan SBY
Golkar Tak Berani Tinggalkan SBY
Politikus berlatar pengusaha itu yakin, partai pemenang Pemilu 2004 tersebut masih akan menggunakan parameter survei yang menempatkan duet SBY-JK sebagai duet terkuat sebagai pertimbangan utama. "Buat apa susah-susah (jadi presiden, Red) kalau --seperti kata Syafi'i Maarif-- (JK, Red) sudah menjadi the real president," sindirnya.

 

Bagaimana sikap PAN menghadapi pilpres? SB menegaskan bahwa partainya memilih berkonsentrasi untuk memenuhi target perolehan suara legislatif. Yaitu, 15 persen perolehan kursi di parlemen. Jika target tersebut tercapai, partai berlambang matahari terbit itu akan mengajukan calon persiden sendiri. "Tapi jika tidak, kami realistis, yakni cukup mengajukan cawapres saja, " tegasnya.  

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono menyatakan bahwa Golkar belum memutuskan siapa calon presiden yang akan diusung. Penetapannya tetap akan dilakukan pada rapimnas yang diagendakan setelah pemilu legislatif. "Termasuk Pak JK juga belum pasti," ujarnya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/2).

 

Meski demikian, ketua DPR itu tidak mengelak bahwa kans JK tertinggi dibandingkan dengan calon-calon di internal Golkar lainnya. ?Mayoritas usul daerah memang seperti itu, tinggal menunggu diformalkan,? ujarnya.

 

Karena itu, lanjut Agung, penetapan siapa cawapres yang diajukan juga akan menunggu setelah pemilu legislatif. "Kalau capresnya saja menunggu rapimnas, maka cawapresnya pun begitu," tandasnya.

JAKARTA- Partai Amanat Nasional (PAN) tidak yakin Partai Golkar berani cerai dengan SBY pada Pilpres 2009. Menurut Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News