Golput Menang di Medan Sudah Biasa, 2015 Mengejutkan

Golput Menang di Medan Sudah Biasa, 2015 Mengejutkan
Warga melihat DPT pilkada. Foto ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Jebloknya tingkat partisipasi pemilih pada pilkada Medan 9 desember 2015 mendapat sorotan kalangan pemerhati pemilu. Setelah caretaker Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP)  Girindra Sandino, kali ini Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jerry Sumampouw.

Jerry mengatakan, tingkat partisipasi pemilih di Kota Medan memang selalu rendah. Baik itu ketika pilgub Sumut maupun pilkada-pilkada sebelumnya. Namun, Jerry mengaku tidak menyangka jika pada pilkada 2015 ini tingkat partisipasi di Kota Medan hanya 24,02 persen.

“Dari dulu tingkat partisipasi di Kota Medan selalu rendah. Tapi saya tidak menyangka kalau tahun ini hanya 24,02 persen. Biasanya masih di atas 30 persen. Ini sangat mengejutkan,” ujar Jerry kepada koran ini di Jakarta, kemarin (11/12).

Data yang dihimpun koran ini, rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Kota Medan juga sempat mengagetkan Mendagri saat itu Gamawan Fauzi. Di mana saat pilgub Sumut 2013, tingkat partisipasi pemilih di Kota Medan hanya 36,6 persen dari 2,1 juta pemilih saat itu.

Sampai-sampai, Gamawan meminta anak buahnya melakukan kajian khusus. Hal tu disampaikan Gamawan seusai di Sidang Istimewa DPRD Sumut, 14 Maret 2013.

Saat pilkada Kota Medan pada 2010, keterlibatan warga hanya sebesar 38 persen. Pilkada sebelumnya lagi, 47,8 persen.

“Jadi kalau Medan (tingkat partisipasi pemilih rendah, red) itu biasa. Tapi kalau sampai 24 persen, itu mengejutkan,” kata Jerry lagi.

Aktivis asal Manado itu menduga ada beberapa penyebab. Pertama, ketidakpuasan warga Sumut terhadap kalangan elit begitu tinggi . Kedua, pilkada Kota Medan 2015 hanya diikuti dua pasangan calon.

JAKARTA – Jebloknya tingkat partisipasi pemilih pada pilkada Medan 9 desember 2015 mendapat sorotan kalangan pemerhati pemilu. Setelah caretaker

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News