Gunung Agung Erupsi, Bandara Ngurah Rai Aman

Gunung Agung Erupsi, Bandara Ngurah Rai Aman
Erupsi Gunung Agung difoto dari Desa Kintamani, Bangli, Selasa (28/11). Foto: Agung Bayu/Bali Express

jpnn.com, BALI - Gunung Agung di Karangasem, Bali, kembali erupsi, Senin (15/1) pukul 7.23 WITA. Ketinggian kolom erupsi mencapai 2.000 hingga 2.500 meter di atas puncak kawah.

"Erupsi disertasi asap dan abu vulkanik berwarna kelabu dengan tekanan sedang, intensitas sedang dan condong ke arah timur laut," kata Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Senin (15/1).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan erupsi cuma sesaat dan tidak menerus karena gempa letusannya hanya sesaat pada pukul 7.23 WITA.

Aktivitas vulkanik masih cukup tinggi yang ditandai dengan kegempaan dan tremor menerus.

Status Awas (level IV) dengan rekomendasi daerah berbahaya adalah di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah.

"Tidak boleh ada aktivitas masyarakat dalam bentuk apa pun di dalam radius enam kilometer. Di luar radius 6 kilometer, kondisinya aman," ungkapnya.

Sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam upaya peningkatan keselamatan perhubungan udara maka PVMBG telah mengeluarkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dengan kode warna oranye pascaerupsi.

Sebaran abu vulkanik hanya terjadi di sekitar Gunung Agung. Abu vulkanik tidak ada yang mengarah ke bandara.

Sebaran abu vulkanik hanya terjadi di sekitar Gunung Agung. Beruntung abu vulkanik tidak ada yang mengarah ke bandara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News