Gunung Kerinci Kembali Erupsi, 60 Pendaki Diminta Turun

Gunung Kerinci Kembali Erupsi, 60 Pendaki Diminta Turun
Suasana Gunung Kerinci saat mengeluarkan semburan asap hitam. Foto: padangekspres/jpg

Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, BPBD Pemerintah Kabupaten Kerinci, dan BPBD Kabupaten Solok Selatan untuk selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melalui Pos Pengamatan G. Kerinci dalam memberikan-menerangkan tentang aktivitas G. Kerinci.

Sementara itu Kepala Seksi Pengawasan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) wilayah I Kerinci, Nurhamidi, dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Dia mengatakan bahwa dirinya baru mendapatkan informasi dari anggota di pos pendakian Gunung Kerinci di R.10, bahwa gunung api tertinggi di Sumatra tersebut tadi pagi mengeluarkan asap tebal berwarna hitam. ‘‘Iya, anggota kita baru melaporkan kepada saya,’‘ katanya.

Nurhamidi menghimbau kepada para pendaki untuk menunda pendakian ke Gunung Kerinci untuk beberapa hari ke depan.

‘‘Hari ini kami menyarankan untuk tidak melakukan pendakian ke gunung kerinci, karena bisa membahayakan pendaki,’‘ sebutnya.

Dikatakannya lagi, dirinya telah mengkonfirmasi ke penjaga pos R10 bahwa yang aman hanya sampai shelter 1. ‘‘Pendakian hanya boleh sampai Shelter 1,’‘ cetusnya.

Sementara itu, Petugas Penjaga Pos R10 di Gunung Kerinci, Dudung, dikonfirmasi mengatakan asap tebal sudah terjadi dari Sabtu (19/1/2019) sampai dengan Senin (21/1/2019). ‘‘Paling parah Minggu pagi (20/1), siangnya hilang dan kembali lagi Minggu sore," katanya.

Dudung menyebutkan, pada saat kejadian, ada 60 pendaki yang berada diatas melakukan pendakian.

Pendakian ke Gunung Kerinci, Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi, untuk sementara ditutup karena aktivitas gunung berapi teraktif di Indonesia tersebut kembali mengeluarkan asap tebal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News