Guru Honorer Lulus Passing Grade PPPK Tulis Surat Terbuka untuk Mas Nadiem, Marah, Sedih, Tersakiti 

Guru Honorer Lulus Passing Grade PPPK Tulis Surat Terbuka untuk Mas Nadiem, Marah, Sedih, Tersakiti 
Guru Honorer tulis surat terbuka. Ilustrasi by: Ricardo/JPNN.com

Bapak Dede Yusuf,

Bapak Muhammad Khadafi, 

dan Ibu Ratih Megasari.

Proklamasi yang menyatakan kemerdekaan bagi rakyat Indonesia pada 1945 nyatanya belum memerdekakan seluruh rakyatnya.

Kami, si pelita dalam gelap. Kami, si pahlawan tanpa tanda jasa, garda terdepan pendidikan di Indonesia nyatanya belum benar-benar merdeka.

Guru honorer, itulah sebutan bagi kami, guru-guru  yang belum merdeka dari ketidaksejahteraan. Guru yang gajinya di bawah UMR. Guru yang gajinya sering terlambat.

Guru yang harus mencari pekerjaan sampingan demi bisa menyambung hidup. Itulah gambaran kehidupan pahlawan tanpa tanda jasa di negeri ini.

Seleksi pegawai PPPK jabatan fungsional guru adalah harapan kami agar kesejahteraan kami bisa diperhatikan republik ini.

Guru honorer yang lulus passing grade PPPK menuliskan surat terbuka untuk Nadiem Makarim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News