Guru NTT: Perubahan Kurikulum Rugikan Tenaga Pendidik

Guru NTT: Perubahan Kurikulum Rugikan Tenaga Pendidik
Guru-guru di NTT. Foto: Mesya Mohammad/JPNN

jpnn.com, KUPANG - Perubahan kurikulum yang sering terjadi dikeluhkan guru-guru di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut mereka, kurikulum yang sering berganti merugikan tenaga guru.

Seperti yang dirasakan Florence Netta, guru SMK 2 Sabu Barat Kabupaten Sabu Rajua. Awalnya dia mengajar bidang studi komputer.

Begitu kurikulum berubah, dia harus menyesuaikan kompetensinya ke TIK.

Kini dia juga harus menambah keahlian ganda karena TIK tidak ada lagi karena diganti multimedia.

"Memang sih kompetensi kami terus bertambah. Namun, di sisi lain, karena perubahan kurikulum itu memengaruhi proses sertifikasi kami sehingga untuk memenuhi jam mengajar 24 jam sulit sekali," keluh Florence yang ditemui di SMK 2 Kupang, Rabu (10/5).‎

Keluhan senada diungkapkan‎ ‎Juliana Lani Kuhurima, guru SMK 1 Kupang.

Seringnya kurikulum diganti, cukup merepotkan para guru. Mereka harus memelajari modul yang berbeda.

Perubahan kurikulum yang sering terjadi dikeluhkan guru-guru di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News