Gus Dur, Bapak Demokrasi Papua
Selasa, 26 Januari 2010 – 08:00 WIB
Hal itu, jelas Thaha, merupakan tanggungjawab besar dari pemerintah. "Sedih sekali hari ini, saya lihat hanya rakyat yang kumpul melakukan refleksi ini, sementara pemerintah berdiam diri dan tidak merasa perlu. Paling tidak MRP harus punya tanggungjawab untuk terus menerus mengisi substansi dari nama itu," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Thaha, gaung ini harus ditangkap terutama oleh penyelenggara pemerintahan supaya bisa menterjemahkan apa yang dimaksud dengan mengisi substansi dari sebuah nama. "Gus Dur pernah bilang saat kami bertemu bersama pak Tom Beanal pada tahun 2008, ia bilang, ia sedih sekali karena betapapun nama sudah dikembalikan, namun ketika ia datang ke Papua tapi ia tidak melihat Papua, di bidang ekonomi, ia tidak melihat orang Papua hebat di bidang sosial budaya, dan lainnya. Ini tugas kita, kata Gus Dur, tapi saya kira ini harus dilakukan semua orang di Papua terutama petinggi di Papua," ujarnya. (bat/fud/sam/jpnn)
JAYAPURA--Peringatan 10 tahun pengembalian nama Papua, sebelumnya Irian Jaya, dilakukan secara meriah di Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih, Jayapura,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Irwan: IKA SKMA Jatim Harus Berperan Aktif Mendukung Program Pemerintah
- Cegah Perilaku LGBT pada Anak, Bhayangkari Riau Undang Dr Boyke Jadi Pembicara
- 4 Orang Luka-Luka Akibat Gempa Bumi Garut
- Webinar Bhayangkari Riau, Dokter Boyke Berbagi Tips Agar Anak Terhindar dari LGBT
- Dominggus Maspaitella Ditangkap Setelah 9 Tahun Buron
- Pencarian Dokter yang Tenggelam di Pantai Lancing Sudah Berlangsung 11 Hari