Habib Aboe Tidak Setuju Tim Pemburu Koruptor Dihidupkan Kembali

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah berencana mengaktifkan kembali Tim Pemburu Koruptor (TPK). Anggota Komisi III DPR Habib Aboe Bakar Al Habsy menyatakan sebaiknya rencana itu dipertimbangkan kembali, karena TPK yang ada sebelumnya kurang optimal.
"Kalau kami lihat tim pemburu koruptor yang sebelumnya kurang optimal. Setiap periode kepemimpian sepertinya hanya mampu menangkap satu buron kelas kakap, bahkan terlihat ada yang tidak produktif," kata Aboe, Rabu (15/7).
Aboe mencontohkan saat dipimpin Basrief Arief selama tiga tahun, TPK menangkap mantan Direktur Bank Sertivia David Nusa Wijaya, tersangka korupsi BLBI. Saat dipimpin Muchtar Arifin, TPK menangkap tersangka kasus BLBI Adrian Kiki Irawan.
"Saat dipimpin Abdul Hakim Ritonga, TPK dinilai loyo lantaran tak berhasil menangkap satu pun target dan tak bisa membawa uang negara di luar negeri kembali," ungkapnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan bahwa hal ini tentunya perlu menjadi evaluasi. "Apa kita mau mengulang lagi situasi tersebut, sedangkan masih ada peluang untuk mengambil strategi lain dalam pemberantasan korupsi," katanya.
Dia memandang masalah pemberantadan korupsi dan penegakan hukum ini sifatnya sistemik. Aboe mencontohkan pada kasus Djoko Tjandra, sistem keimigrasian ternyata tidak mampu mendeteksi buron yang keluar masuk Indonesia.
Sistem Administrasi Kependudukan juga tidak terintegrasi, sehingga Djoko Tjandra bisa bikin e-KTP dengan mudah, bahkan didampingi lurah.
"Ini tentunya ada problem juga pada para aparatnya," tegasnya.
Pemerintah berencana mengaktifkan kembali Tim Pemburu Koruptor (TPK). Anggota Komisi III DPR Habib Aboe Bakar Al Habsy tidak setuju
- Bersama Koalisi Pemerintah, PKS Makin Kukuh Melayani & Membela Rakyat
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Aboe Bakar: Kepala Daerah dari PKS Harus Selaras dengan Prabowo
- Jampidsus Sita 47.000 Ha Lahan Sawit Ilegal, Sahroni: Langkah Konkret Kembalikan Kerugian Negara
- Hakim Tersangka Suap Sembunyikan Rp 5,5 Miliar di Kolong Kasur, MA Kena Sentil
- Sahroni Minta Polisi Tangkap Pihak yang Ingin Menghancurkan Citra Kejagung