Habibie Beber Amanat Bung Karno di DPR

Untuk Memperkuat Teknologi Industri Maritim dan Dirgantara

Habibie Beber Amanat Bung Karno di DPR
Mantan Presiden RI BJ Habibie saat hadir pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi I DPR, Senin (31/1). Foto : Arundono Wicaksono/JPNN
JAKARTA - Mantan Presiden RI Prof Dr BJ Habibie mengingatkan DPR dan pemerintah untuk lebih peduli pada pengembangan industri strategis untuk pertahanan. Menurut Habibie, teknologi yang harus dikembangkan dalam memperkuat industri strategis harus mencakup bidang maritim dan kedirgantaraan.

Tujuannya, untuk mempertahankan wilayah Indonesia sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hal itu disampaikan Presiden RI ketiga Prof BJ Habibie dalam rapat dengar pendapat umum Komisi I DPR RI, Senin (31/1). "Januari 1950, Bung Karno sudah mengamanatkan agar Indonesia harus memperkuat industri perkapalan dan pesawat terbang. Ini untuk menjaga pertahanan kita," ungkapnya.

Karena amanat Soekarno itulah,  agar Indonesia bisa berdikari maka sejak 1950 putra-putra terbaik Indonesia dikirim ke Belanda untuk belajar tentang industri perkapalan dan dirgantara. "Saya masuk angkatan kelima yang dikirim ke Belanda. Di sana kami belajar bagaimana bisa membuat pesawat dan kapal. Ini agar Indonesia tidak mengimpor kapal maupun pesawat terbang. Bung Karno ingin, kita menjadi negara mandiri," tutur Habibie.

Hanya saja pada 1964, kondisi negara tidak memungkinkan untuk membuat kapal maupun pesawat terbang. Namun karena mendapat amanat Bung Karno, Habibie mengaku semangat untuk itu tetap terjaga. Bersama sesama ilmuwan lainnya, mantan Menristek ini mengembangkan industri kedirgantaraan.

JAKARTA - Mantan Presiden RI Prof Dr BJ Habibie mengingatkan DPR dan pemerintah untuk lebih peduli pada pengembangan industri strategis untuk pertahanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News