Habibie Nilai MA-60 Tak Layak Terbang

Habibie Nilai MA-60 Tak Layak Terbang
Habibie Nilai MA-60 Tak Layak Terbang
SUKOHARJO - Mantan Presiden Burhanuddin Jusuf Habibie menilai pesawat MA-60 yang jatuh di Teluk Kaimana tidak layak terbang. Pesawat yang digunakan Merpati Airlines itu diyakini tidak lolos uji sertifikasi yang mensyaratkan bebas retak struktural setelah digunakan 100 ribu kali penerbangan.

 

"Pesawat (MA-60) itu ada yang baru beberapa kali terbang sudah mengalami keretakan. Anda sendiri bisa menyimpulkan layak terbang atau tidak?" ujar pakar keretakan pesawat yang dijuluki Mr Crack itu ketika mengunjungi pabrik tekstil PT Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (27/5).

Satu kali penerbangan diukur dari pesawat lepas landas hingga mendarat. Dengan asumsi pesawat terbang empat kali sehari, pesawat harus terbang dengan selamat tanpa keretakan selama 25 ribu hari. "Jika seribu hari dihitung sama dengan tiga tahun, pesawat tersebut harus terbang setara dengan 75 tahun tanpa keretakan," papar Habibie.

Merpati dikritik karena mendatangkan pesawat yang tidak mengantongi izin dari Federal Aviation Administration (FAA). Selain itu, dua unit pesawat MA-60 yang didatangkan Merpati pada 8 Mei dan 12 Agustus 2009 diketahui mengalami keretakan di bagian rudder atau ekor vertikal pesawat. Merpati mengklaim keretakan tersebut baby sickness atau sekadar rewel, bukan kerusakan yang membahayakan. Material dua unit pesawat tersebut juga telah diganti oleh pabrikan.

 

SUKOHARJO - Mantan Presiden Burhanuddin Jusuf Habibie menilai pesawat MA-60 yang jatuh di Teluk Kaimana tidak layak terbang. Pesawat yang digunakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News