Catatan Ketua MPR RI
Hadirkan Utusan Golongan di MPR untuk Mengakhiri Disharmoni Bangsa

Sebab, sejatinya, sistem ketatanegaraan haruslah memiliki kekuatan sebagai perekat kebinekaan warga bangsa.
Dengan begitu, berkembangnya aspirasi agar negara-bangsa segera menghadirkan kembali Utusan Golongan di MPR menjadi relevan.
Agar semua terwakili, struktur Utusan Golongan di MPR hendaknya merefleksikan keutuhan semua elemen bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika.
Negara-bangsa akan menugaskan Utusan Golongan di MPR peduli dan fokus mencari rumusan yang efektif untuk merespons disharmoni warga bangsa.
Melalui perutusannya di MPR, setiap golongan dalam masyarakat mendapat ruang dan waktu menyuarakan aspirasi masing-masing.
Melalui permusyawaratan perwakilan itu, ditumbuhkan semangat untuk merekatkan kembali persatuan dan kesatuan warga bangsa, setelah didahului dengan kesepakatan mengakhiri disharmoni.
Selain relevan, menghadirkan kembali Utusan Golongan di MPR memang ada urgensinya.
Sebagaimana diketahui, empat kali amendemen UUD 1945 membawa perubahan besar dalam sistem ketatanegaraan, termasuk perubahan sistem dan lembaga perwakilan politik di parlemen, khususnya MPR.
Urgensi kehadiran Utusan Golongan di MPR praktis tak terbantahkan untuk mengakhiri disharmoni bangsa yang saat ini masih terjadi
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..