Hampir Setiap Hari, Sanen dan Relawan Lainnya Memilah Sampah Medis di Jakarta

"Tapi karena ini sudah tugas kami, dan untuk kebaikan lingkungan kita, saya berusaha jalani saja dengan baik."
Sanen menceritakan, setelah dipilah masker-masker bekas kemudian ditampung di satu tempat khusus dan diberi cairan disinfektan sebelum diangkut oleh pihak ketiga.
Berhadapan dengan sampah infeksius setiap hari, ayah tiga orang anak ini kerap merasa takut dan was-was.
"Ketakutan pasti ada, takut terinfeksi juga. Tapi kami setiap hari diperlengkapi dengan APD, jadi saya merasa cukup aman, dan kami juga diberi vitamin, lalu ada fasilitas kamar mandi di depo kami," tutur Sanen.
Dari pengalamannya memilah masker bekas di limbah rumah tangga, kondisi masker yang ditemukan Sanen bervariasi, masih ada yang dalam keadaan baik, tapi ada juga ada yang sudah dirusak.
Sanen berharap warga lebih punya kesadaran dalam memperlakukan sampah masker yang tergolong limbah infeksius.
"Mungkin masyarakat masih kurang peduli, mereka anggap 'ya udah ini tugas kalian yang di depo', padahal sepertinya pemerintah sudah berupaya mengimbau warga untuk memilah," kata Sanen yang sehari-hari bekerja dengan dua rekan lainnya.

Setidaknya tiga kali seminggu, Herman Felani bersama lima relawan lainnya mengambil sampah medis di Sungai Cisadane dengan tubuh yang dibungkus oleh Alat Pelindung Diri (APD)
- Terungkap Fakta Mengejutkan soal Gerai Miras di Kartika One Hotel
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Gegara Gerai Miras, Warga Kampung Sawah Ancam Geruduk Kartika One Hotel
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS