Hampir Setiap Hari, Sanen dan Relawan Lainnya Memilah Sampah Medis di Jakarta

Hampir Setiap Hari, Sanen dan Relawan Lainnya Memilah Sampah Medis di Jakarta
Sanen Ferlani sudah bertugas memilah sampah masker yang dianggap infeksius dari limbah rumah tangga. (Koleksi pribadi)

"Tapi karena ini sudah tugas kami, dan untuk kebaikan lingkungan kita, saya berusaha jalani saja dengan baik."

Sanen menceritakan, setelah dipilah masker-masker bekas kemudian ditampung di satu tempat khusus dan diberi cairan disinfektan sebelum diangkut oleh pihak ketiga.

Berhadapan dengan sampah infeksius setiap hari, ayah tiga orang anak ini kerap merasa takut dan was-was.

"Ketakutan pasti ada, takut terinfeksi juga. Tapi kami setiap hari diperlengkapi dengan APD, jadi saya merasa cukup aman, dan kami juga diberi vitamin, lalu ada fasilitas kamar mandi di depo kami," tutur Sanen.

Dari pengalamannya memilah masker bekas di limbah rumah tangga, kondisi masker yang ditemukan Sanen bervariasi, masih ada yang dalam keadaan baik, tapi ada juga ada yang sudah dirusak.

Sanen berharap warga lebih punya kesadaran dalam memperlakukan sampah masker yang tergolong limbah infeksius.

"Mungkin masyarakat masih kurang peduli, mereka anggap 'ya udah ini tugas kalian yang di depo', padahal sepertinya pemerintah sudah berupaya mengimbau warga untuk memilah," kata Sanen yang sehari-hari bekerja dengan dua rekan lainnya.

Hampir Setiap Hari, Sanen dan Relawan Lainnya Memilah Sampah Medis di Jakarta Photo: Beberapa warga Jakarta yang diwawancara ABC Indonesia mengaku lebih suka memakai masker sekali pakai. (REUTERS: Ajeng Dinar Ulfiana)

 

Setidaknya tiga kali seminggu, Herman Felani bersama lima relawan lainnya mengambil sampah medis di Sungai Cisadane dengan tubuh yang dibungkus oleh Alat Pelindung Diri (APD)

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News