Harga BBM Dalam Negeri Sulit Turun

Harga BBM Dalam Negeri Sulit Turun
Harga BBM Dalam Negeri Sulit Turun
JAKARTA-Meski harga minyak di pasar internasional kini anjlok pada kisaran US$ 80 per barel, tetapi hal tersebut tidak berpengaruh banyak pada harga BBM dalam negeri. Pasalnya, pemerintah baru akan bergeming untuk menurunkan harga BBM dalam negeri jika harga minyak internasional turun pada kisaran US$ 60 per barel.

Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Komisi VII Airlangga Hartarto disela-sela rapat dengan Menteri ESDM, Jakarta, Senin (13/10/2008). "Kalau dengan harga sekarang yang US$ 80, harga BBM nggak bisa turun. Tapi kalau harga crude sudah US$ 60 per barel, harus ditinjau balik harga BBM. Hitungan kami, malah harga BBM bisa diturunkan sekitar Rp 500 per liter. Tapi itu baru hitungan kasar," jelasnya.

Menurut Airlangga, dengan harga minyak yang masih pada kisaran US$ 80, pemerintah masih menggelontorkan dana cukup besar untuk subsidi kepada masyarakat. ‘’Lain lagi jika harga minyak turun sampai U$ 60, subsidi pemerintah pasti tidak terlalu besar,’’ jelas Airlangga tanpa merinci jelas berapa sisa subsidi yang masih harus ditanggung pemerintah jika harga minyak dunia US$ 60 per barel.

Meski demikian, dirinya pesimistis harga minyak bias turun hingga kisaran US$ 60 per barel. Pasalnya,OPEC berencana kembali memutuskan memotong produksi minyaknya menjelang musim dingin, dan dipastikan harga minyak diprediksi akan kembali menanjak. "Kalau OPEC meeting memutuskan untuk mengurangi produksi, harga bisa naik lagi. Apalagi musim dingin biasanya harga naik," pungkasnya. (wid)

 
Berita Selanjutnya:
Defisit Bisa Nol Persen

JAKARTA-Meski harga minyak di pasar internasional kini anjlok pada kisaran US$ 80 per barel, tetapi hal tersebut tidak berpengaruh banyak pada harga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News