Harga Cabai Anjlok, Masih Produktif Dicabuti

Harga Cabai Anjlok, Masih Produktif Dicabuti
Cabai merah hasil panen di areal persawahan Desa Ngrandu, Kauman, Ponorogo, kemarin (2/6). Foto: Latiful Habibi/Radar Ponorogo/JPNN.com

Pantauan di Pasar Songgolangit, harga cabai memang terus turun. Menurut Shenkly Fauzi, salah seorang pedagang, penurunan harga karena stok melimpah.

Penurunan harga itu tidak hanya cabai rawit merah, tapi juga semua jenis cabai. Rata-rata turun hingga 30 persen lebih dari sebelumnya. ‘’Stoknya banyak, permintaan pasar menurun,’’ jelasnya.

Itu sebenarnya sudah diprediksi para pedagang. Biasanya pada awal Ramadan, harga cabai memang turun. Harga cabai rawit merah yang sebelumnya Rp 40 ribu, kini tinggal sekitar Rp 27 ribu per kilogram.

Cabai merah turun jadi Rp 15 ribu dari Rp 23 ribu dalam waktu tiga hari. ‘’Cabai keriting, cabai rawit ijo juga ikut turun,’’ tambahnya.

Harga bawang putih juga mulai turun. Sebelumnya Rp 44 ribu perkilogram kini turun jadi Rp 37 ribu. Bawang merah relatif stabil di kisaran Rp 20 ribu per kilogram.

Kendati begitu, Fauzi memprediksi akan merangkak naik lagi menjelang lebaran. Bahkan kenaikannya bisa mencapai 50 persen lebih.

‘’Trennya selalu begitu. Sebab banyak permintaan sementara stok mulai berkurang,’’ paparnya.

Namun, dia tidak berani memastikan. Sebab, fluktuasi harga tidak ada kaitannya dengan tren atau tradisi. Melainkan lebih karena ketersediaan dan permintaan.

Harga cabai anjlok sejak beberapa pekan terakhir. Para petani bumbu pedas di Ponorogo, Jatim, pun galau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News