Harga Pagar Baja

Harga Pagar Baja
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kedua, lebih baik kapal itu dijual. Hanya saja, di masa seperti ini, tidak ada orang yang mau beli kapal pesiar.

Ups... yang mau membeli kapal ternyata ada. Bukan untuk dijalankan. Namun, untuk dihancurkan. Dijadikan besi tua. Besinya dijual ke pabrik baja.

Setelah dihitung dengan kepala yang dingin ternyata itu lebih menguntungkan.

Dan ternyata itu tidak hanya terjadi di kapal pesiar. Teman saya, di Indonesia, juga baru saja menjual kapal. Harga jualnya bagus sekali. Panjang kapalnya 200 meter. Cukup besar.

Enam bulan lalu ada pembeli kapal yang berminat. Untuk dipergunakan mengangkut hasil tambang. Penawarannya pun cukup baik: Rp 30 miliar.

Hampir saja teman saya itu melepaskannya. Namun, ia harus memperbaiki dulu kapalnya. Buatan Jepang. Tahun 2000. Baru berumur 20 tahun.

Awal bulan Mei lalu tiba-tiba ada orang mencari kapal. Teman saya itu menawarkan kapalnya. Langsung direspons. Pembeli itu mau dengan harga Rp 37 miliar.

Yang bikin kaget: pembeli berterus terang. Kapal itu akan dihancurkan. Dijadikan besi tua. Dijual ke pabrik baja.

Pabrik baja sulit. Pedagang baja sulit. Kontraktor sulit. Satu-satunya yang untung adalah mereka yang selama ini menimbun besi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News