Hari 1 UN SMK, Hanya 2 Persen yang Menggunakan Kertas Pensil

Hari 1 UN SMK, Hanya 2 Persen yang Menggunakan Kertas Pensil
Siswa sedang mengerjakan soal UNBK. Ilustrasi Foto: dok.JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hari pertama di dua sekolah yakni SMK Negeri 29 Jakarta dan SMK Negeri 6 Jakarta, Senin (2/4).

Kedua SMK tersebut menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang terdiri dari dua sesi.

"Kami menargetkan untuk meningkatkan kualitas UN. Secara bertahap kami masukkan soal-soal yang membutuhkan penalaran tinggi atau high order thinking skills," ujar Muhadjir di Jakarta.

Dia juga menargetkan agar pelaksanaan UN semakin bisa dipertanggungjawabkan tingkat kejujuran dan standarnya.

"Kalau seandainya terjadi temuan selama pelaksanaan UN akan dijadikan dasar untuk melakukan perbaikan," tuturnya.

Hari ini, sebanyak 1.485.302 siswa SMK mengikuti UN yang diselenggarakan mulai 2 sampai 5 April 2018. Hanya sekitar 2 persen atau 26.240 siswa peserta UN di seluruh Indonesia yang menggunakan metode berbasis kertas dan pensil (UNKP), sisanya sebanyak 1.395.666 siswa (98 persen) menggunakan metode computer based test (CBT).

Tahun ini jumlah peserta UNBK meningkat signifikan sebanyak 6.293.552 peserta, dari 3.782.453 peserta di tahun sebelumnya (meningkat 166 persen).

Tak hanya di Jakarta, pelaksanaan UNBK di sejumlah daerah juga dilaporkan berjalan lancar. Muhadjir menyebut pihaknya belum mendengar adanya kendala yang terkait pelaksanaan UNBK maupun UNKP.

Kedua SMK tersebut menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang terdiri dari dua sesi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News