Hari Batik Nasional, Sapawastra Tampilkan Gaya Berbatik Kekinian
jpnn.com, TANGSEL - Berbagai kelompok masyarakat pencinta batik merayakan Hari Batik Nasional yang diperingati pada 2 Oktober dengna beragam kegiatan.
Salah satu perkumpulan pencinta kain nusantara, Sapawastra turut mengambil bagian dengan melakukan kampanye agar batik terus lestari dan diterima kalangan muda.
Belasan perempuan tampil berkain batik lama dipadan dengan kebaya kembang desa bertajuk “lawas gak lawasan”, sebagai upaya peninggalan tradisi tetap bisa dipakai dalam keseharian.
Nury Sybli, sang inisiator kegiatan mengajak perempuan memakai batik dan kebaya di berbagai kesempatan dengan berbagai gaya yang chic, kasual tanpa meninggalkan unsur tradisi.
"Memakai batik tak harus diwiron, begitu juga kebaya tak melulu harus dengan sanggulan,” papar Nury, Founder Sapawastra di Warung Tuman, BSD, Tangerang Selatan.
Perempuan yang hadir tampil dengan aneka kebaya kembang, batik lawas dari berbagai daerah, seperti Lasem, tiga negeri, pekalongan, sogan, dan lainnya.
Uniknya, mereka memadukan dengan alas kaki sneaker, sepatu boots dengan aksesoris obi dan kemben, bahkan kaus kaki panjang.
Nury sengaja mendandani teman-temannya sebagai upaya menginspirasi perempuan lainnya bahwa berkebaya bisa untuk bergaya.
Sapawastra turut mengambil bagian memperingati Hari Batik Nasional dengan menampilkan gaya berbatik kekinian.
- Bamsoet Dukung Fashion Show 'Keindahan Karya Kain' di San Polo Italia
- Koleksi Merdi Sihombing Kembali Memukau di Ajang Melbourne Fashion Festival 2024
- Fery Farhati Sowani Waldjinah di Solo, Disambut Musik Keroncong
- Pelaku UMKM Minta Ganjar Membatasi Impor Batik Terutama dari China
- Ganjar Beli Batik Motif Wahyu Temurun, Agus Samiyono: Sudah Pas Banget, Iki Tetenger Gusti
- Pengakuan Pengusaha Batik: Orderan Ramai saat Ganjar Hadiri Pameran