Hari-Hari Hamil Tua di Pabrik Gula

Hari-Hari Hamil Tua di Pabrik Gula
Hari-Hari Hamil Tua di Pabrik Gula
Memang ada juga tebu yang lari ke pabrik yang jauh dengan alasan rasional: pabrik yang jauh itu bisa memberikan hasil rendemen lebih tinggi. Ini bisa diterima akal. Namun, seharusnya hal itu menjadi bahan koreksi bagi pabrik yang tidak mampu menghasilkan rendemen tinggi.

Karena itu, di samping menyepakati tanggal dimulainya giling, saya juga membuat keputusan lebih mendasar: berikan jaminan rendemen minimal. Tiap-tiap pabrik gula harus memberikan jaminan kepada petani tebu di sekitarnya: berapa rendemen terendah.

Dengan jaminan rendemen minimal itu tidak akan ada lagi petani yang merasa ditipu pabrik. Rendahnya rendemen yang diakibatkan ketidakefisienan sebuah pabrik gula tidak lagi dibebankan kepada petani tebu. Di mana dosa petani tebu kalau rendemen rendah itu akibat mesin ketel yang tidak efisien" Bukankah itu sepenuhnya dosa pabrik" Mengapa petani tebu harus ikut menanggung?

Kalau yang demikian tidak diatasi, manajemen pabrik akan terus saja sembrono. Tapi, dengan diberlakukannya jaminan rendemen minimal, mau tidak mau manajemen pabrik gula akan lebih disiplin. Kalau tidak, pabriknya akan rugi karena uangnya habis untuk membayar jaminan rendemen minimal.

HARI-hari ini situasi pabrik gula kita seperti menghadapi istri yang lagi hamil tua. Musim giling sudah di depan mata. Pertaruhan sedang dibuat:

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News