Hari ini 1949
Banyak yang luka-luka. Rakyat berlari ke depan kendaraan kami. Yang lain terbanting. Ada lagi yang kena dorong. Di antaranya ada yang pingsan. Kami diserbu rakyat. Aku tidak bisa maju setapak pun.
Rakyat bergantung di sisi kendaraan, pada kap mobil…rakyat menggapai-gapai kepadaku untuk mencium jariku. Para prajurit meluangkan jalan untukku sampai di tangga paling atas dari istana yang besar dan putih itu.
Sesampai di sana aku mengangkat kedua belah tangan. Lautan rakyat itu terdiam. Tidak lagi terdengar suara.
Membawa Kemenangan
Apa yang disampai Bung Karno dalam buku yang ditulis Cindy Adams itu bukan omong kosong. Tak juga melebih-lebihkan. Buktinya masih bisa dilihat. Arsip videonya masih tersimpan dengan baik di kantor Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Kilasannya bisa ditengok di kanal youtube. Klik saja dengan kata kunci: Bung Karno, Jakarta, Desember 1949.
Nah, di puncak tangga Istana Negara, pengeras suara telah disiapkan. Si Bung langsung menyeru...
Diam…diam… diam…
DALAM satu malam, dua buah pesawat K.L.M. milik perusahaan Belanda dicat gambar Garuda--burung suci dalam cerita-cerita lama. Siang harinya, pihak
- Merespons Prabowo, Hasto Bicara Cita-Cita Bung Karno Merombak Sistem Internasional yang Anarkis
- Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Basarah PDIP: Sudah Tepat
- Real Count KPU DPR RI Jatim VI: Perolehan Suara 2 Cucu Bung Karno & Arteria Dahlan, Ada Pulung
- Eks Mendag M Lutfi: Kesuksesan Jokowi Seperti Bung Karno, Menginspirasi Afrika
- Keluarga Besar Soekarno Turun Gunung, Siap Memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
- Atikoh Berkisah soal Ganjar Kerap Menginap di Rumah Warga, Kebiasaan bukan Pencitraan