Hari Jomblo Gairahkan Tiongkok
jpnn.com - BEIJING - Senin besok (11/11) Tiongkok merayakan Single's Day alias Hari Kaum Jomblo. Dulu, pada hari istimewa tersebut, mereka yang masih jomblo biasanya menembak pujaan hati.
Setidaknya mereka mengungkapkan perasaan cintanya kepada pria atau perempuan yang selama ini menjadi incaran.
Tetapi, seiring dengan perubahan zaman, Hari Kaum Jomblo tidak lagi hanya dirayakan mereka yang belum punya pasangan. Seluruh masyarakat Negeri Panda itu pun antusias menyambut Single's Day.
Sebab, para pebisnis telah mengubah Hari Kaum Jomblo tersebut sebagai hari belanja atau hari nonton film. Ya, mereka menawarkan berbagai promo menarik bagi para pelanggan pada hari tersebut.
Toko-toko online juga punya cara tersendiri untuk menjerat konsumen. Sebab, sebanyak 271 juta penduduk Tiongkok adalah penikmat jasa belanja online. Situs belanja Taobao dan Tmall, misalnya.
Mereka menawarkan bantal berbentuk badan pria (boyfriend body pillow) dengan separo harga saja pada Senin besok. Selain itu, dua situs tersebut mempromosikan baju hangat bertulisan "Saya jomblo karena saya gendut."
Di sisi lain, bioskop Tiongkok ikut berusaha memanjakan para pelanggannya pada Hari Kaum Jomblo tersebut. Mulai Jumat lalu (8/11) sampai besok, bioskop-bioskop di kota-kota besar menayangkan sedikitnya 11 film baru.
Untuk menarik penonton yang berusia muda, bioskop sengaja memberikan harga khusus besok. "Ada tiga film roman yang tiketnya kami jual murah," ujar Tang Le dari Capital Cinema. (Bloomberg/Xinhua/hep/c14/dos)
BEIJING - Senin besok (11/11) Tiongkok merayakan Single's Day alias Hari Kaum Jomblo. Dulu, pada hari istimewa tersebut, mereka yang masih jomblo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara