Harian Apel

Oleh Dahlan Iskan

Harian Apel
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Di Hong Kong masih banyak sekali koran –meski lebih banyak lagi yang sudah mati. Seperti juga di belahan dunia lain koran di Hong Kong banyak yang berpihak.

Harian Wen Wei Pao misalnya, sangat memihak Tiongkok. Sedang Ping Guo Ri Bao sangat anti-Tiongkok. Dua-duanya berbahasa Mandarin.

Harian Ping Guo Ri Bao sebenarnya tergolong baru. Didirikan tahun 1995.

Namun sejak terbit sudah bikin heboh. Pun dari segi keberanian memberi nama koran itu. Yang kalau diterjemahkan artinya: Harian Apel. Lengkap dengan logo buah apel warna merah.

Lebih mengejutkan lagi perwajahannya. Sangat menor. Dengan judul-judul besar. Warna-warni. Bombastis. Disertai grafis-grafis, komik dan foto-foto mencolok.

Saya sengaja ke Hong Kong waktu Harian Apel terbit. Saya amati dalam-dalam. Saya pun membeli beberapa eksemplar. Seperti itulah biasanya oleh-oleh saya untuk redaksi kalau saya datang dari luar negeri.

Belum pernah ada koran seperti itu sebelumnya. Maka Harian Apel itu langsung populer. Apalagi misinya jelas: anti-Tiongkok.

Sukses di Hong Kong itu akan dilebarkan ke Taiwan. Maka dua tahun kemudian terbit pula Harian Apel di Taipei. Dengan format yang sama. Dengan misi yang sama. Dengan pemilik yang sama.

Singapura adalah bukti. Dengan pemerintahan otoriter Singapura toh tetap menjadi salah satu pusat keuangan dunia. Yang juga disenangi dunia Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News