Harkitnas sebagai Momentum Kebangkitan Literasi & Pendidikan

Oleh Dian Budiargo*

Harkitnas sebagai Momentum Kebangkitan Literasi & Pendidikan
Dian Budiargo. Foto: dokumentasi pribadi untuk JPNN.com

Menurut glosarium UNESCO, literasi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, mencipta, berkomunikasi, dan menghitung, menggunakan bahan cetak dan tertulis yang terkait dengan berbagai konteks.

Dari definisi tersebut dapat ditarik makna bahwa kemampuan literasi yang bagus akan membuat kita semua mengerti, memahami, dan mampu memutuskan yang terbaik dengan baik dan benar. Salah satu cara meningkatkan kemampuan literasi ialah melalui budaya membaca.

Dengan tingkat literasi yang tinggi, kita menjadi manusia yang merdeka. Konsep  ?“Matthew effect” yang dicetuskan Robert Merton (1968) dan diadopsi oleh psikolog Keith Stanovich (2020) menjelaskan bahwa kemampuan membaca kita akan mengantar menuju sukses.

Membaca adalah bagian penting dalam membangun literasi, sehingga tingkat literasi dengan informasi yang makin tinggi  akan menghasilkan keberhasilan yang tinggi. Hal ini mengingatkan kita pada Hari Buku Nasional yang diperingati setiap 17 Mei

Menebar makna dalam ekosistem digital
Ekosistem digital dapat membantu kita membangun hubungan baik antarmanusia, lembaga, ataupun organisasi (Bennett, 2017).

Adapun Dianna & Torrance (2019) mengungkapkan bahwa ekosistem digital merupakan suatu jaringan atau hubungan yang kompleks secara online dalam interaksi digital yang dapat membangun nilai-nilai bagi semua.

Dari dua pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa ekosistem digital adalah suatu ekosistem atau area di mana terjadi interaksi dan saling keterhubungan antara semua elemen di dalamnya yang dapat membangun, memelihara, dan memantapkan nilai-nilai dalam lingkungan tersebut. E

kosistem digital dapat dilihat dari 5 komponen, yaitu teknologi, saluran, pengguna, strategi, dan budaya (Adam,2019). Kelima komponen ini harus saling berhubungan dan ada ketergantungan.

Data PISA yang dirilis OECD menunjukkan Indonesia termasuk dalam 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News