Harry Aveling Profesor Penerjemah dari Australia Yang Cinta Sastra Indonesia

Harry Aveling Profesor Penerjemah dari Australia Yang Cinta Sastra Indonesia
Harry Aveling Profesor Penerjemah dari Australia Yang Cinta Sastra Indonesia

"Mereka menulis dalam Bahasa Indonesia tapi bercampur dengan Bahasa Jawa. Sedangkan dulu tidak ada kamus Bahasa Jawa yang lengkap."

Di samping itu, perbedaan minat bacaan dari orang Indonesia dengan orang Australia juga sering jadi perkara bagi dirinya.

"Ada tulisan yang sentimental sekali yang disenangi orang Indonesia tapi orang Australia tidak tertarik," kata Harry.

"Ini berarti ada tulisan yang mudah diterjemahkan dan ada tulisan yang sama sekali tidak bisa diterjemahkan."

"Uang tidak ada tapi banyak teman"

Tidak dapat dipungkiri, penghasilan seorang penerjemah atau pun penulis lebih rendah dari pendapatan pekerjaan lain pada umumnya.

Sadar akan hal ini, Harry tetap merasa senang karena mendapatkan banyak teman dari pekerjaan tersebut.

"Menjadi seorang penerjemah itu menyenangkan. Dapat banyak teman. Uang tidak ada, tapi banyak teman."

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News