Hati-hati, ini Risiko Menggunakan Masker yang Renggang

Hati-hati, ini Risiko Menggunakan Masker yang Renggang
Tangkapan layar - Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK di sela acara daring yang digelar merek kecantikan asal Prancis, Kamis (30/9/2021). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin Arini Astasari Widodo mengingatkan risiko menggunakan masker yang renggang.

Menurut dokter spesialis dari Universitas Indonesia ini, mengenakan masker yang renggang bisa merusak lapisan kulit terluar atau skin barrier.

"Kalau pakai fabric mask jangan yang renggang seperti linen kan renggang, karena kalau yang renggang lebih bertekstur, lebih tergesek-gesek kulitnya, barrier-nya akan rusak," ujar Arini di sela acara daring yang digelar merek kecantikan asal Prancis, ditulis Jumat (1/10).

Arini yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) itu menyarankan memilih masker dengan ukuran pas.

Artinya, tidak terlalu ketat atau longgar.

Sebelum mengenakan masker, sebaiknya membersihkan wajah terlebih dahulu.

Selain itu, penting untuk tak lupa mengganti masker setiap minimal empat jam sekali.

Menurut Arini, pemakaian masker bisa menyebabkan microbiome kulit berubah.

Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin mengingatkan risiko menggunakan masker yang renggang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News