Hati-hati, ini Risiko Menggunakan Masker yang Renggang

Hati-hati, ini Risiko Menggunakan Masker yang Renggang
Tangkapan layar - Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK di sela acara daring yang digelar merek kecantikan asal Prancis, Kamis (30/9/2021). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Microbiome berperan penting dalam barrier kulit, sehingga membuatnya tampak sehat dan bercahaya, mengurangi kemungkinan terkena eksim, jerawat dan semua peradangan kulit.

"Biasanya dapat ventilasi udara, microbiome bercampur tentu kalau ngomong ada ludahnya, napas dan lain sehingga microbiome berubah. Kita harus kembalikan lagi," katanya.

Saat microbiome tak seimbang, efek baru akan muncul bila terjadi kerusakan pada skin barrier yang ditandai kulit terasa seperti ketarik dan perlahan muncul iritasi.

Kulit menjadi merah-merah dan gatal.

Maskne atau jerawat dan iritasi akibat pemakaian masker merupakan salah satu kondisi akibat ketidakseimbangan ini.

"Orang dengan bakat seperti eksim atopik, penyakit psoriasis kalau microbiome enggak seimbang akan makin parah atau kambuh."

"Penting banget sehari-hari harus merawat microbiome," kata Arini.

Demi mengembalikan keseimbangan sekaligus menjaga kesehatan microbiome yang merupakan mikroorganisme ini, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan.

Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin mengingatkan risiko menggunakan masker yang renggang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News