Hatta Akui Kelabakan Urus Kebutuhan Gas

Hatta Akui Kelabakan Urus Kebutuhan Gas
Hatta Akui Kelabakan Urus Kebutuhan Gas
JAKARTA -- Ketersediaan pasokan gas dalam negeri, menjadi salah satu penghambat berbagai industri untuk melakukan ekspansi. Keluhan dari dunia usaha ini tidak mendapat banyak tanggapan dari Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Radjasa.

Pada wartawan, Sabtu (24/4), saat ditemui di Grand Hyaat Jakarta, Hatta mengatakan pemerintah masih belum bisa memberikan kepastian alokasi pasokan gas yang ada saat ini akan diarahkan kemana saja. Alasannya, pasokan gas sendiri masih terbatas. Namun yang jelas, pasokan gas yang ada, diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri dan kepentingan nasional.

""Soal (alokasi) itu, tunggu dulu. Ini yang sedang kita tata. Tapi kebijakan kita kedepan, tetap kebutuhan dalam negeri yang pertama,"" tegas Hatta. Diakui Hatta, sebenarnya sumber gas baru di Indonesia sudah banyak ditemukan. Hanya saja, karena terlambat mengantisipasi dampak pertumbuhan yang berimbas pada kebutuhan energi gas, membuat pemerintah sedikit kelabakan terutama dalam bidang infrastruktur dan tekhnologi.

""Memang kita terlambat membangun infrastruktur. Sehingga gas-gas yang diketemukan di daerah-daerah baru, masih belum terbangun. Misalnya Donggi Senoro (Sulawesi Tengah), Marsela (Maluku), itu kan tidak bisa karena tidak ada pipanya. Makanya infrastruktur itu saya katakan penting,"" jelas Hatta.

JAKARTA -- Ketersediaan pasokan gas dalam negeri, menjadi salah satu penghambat berbagai industri untuk melakukan ekspansi. Keluhan dari dunia usaha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News