Hatta Punya Potensi Dampingi Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro melihat adanya kemungkinan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi duet bagi Joko Widodo yang bakal diusung sebagai calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan. Siti beralasan, nama Hatta punya nilai plus sehingga secara politis bisa saja dipasangkan dengan kader PDIP yang lebih dikenal dengan nama Jokowi itu.
Siti mengatakan, secara politik duet Jokowi-Hatta bukanlah hal yang tak mungkin. “Hatta jelas punya partai politik yang mendukung, punya pengalaman," kata Siti saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (15/3).
Peneliti senior di Pusat Penelitian Politik LIPI itu pun menyodorkan analisanya. Menurutnya, Hatta yang kini memimpin PAN juga dikenal sebagai tokoh dari kalangan Islam.
Selain itu, Hatta punya pengalaman panjang sebagai menteri sehingga bisa menjadi eksekutor atas program-program Jokowi bila kelak terpilih jadi presiden. "Hatta akan menjadi eksekutor kebijakan. Jokowi lebih pada membuat kebijakan," ulasnya.
Meski demikian Siti juga mengingatkan faktor penting yang turut menentukan calon pendamping Jokowi, yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebab, kata Siti, Megawati dikenal selektif dalam memilih figur untuk kontestasi.
Namun, lanjut Siti, jika Hatta bisa menjalin komunikasi politik yang baik dengan Megawati maka sangat terbuka kemungkinan nantinya Jokowi berduet dengan politisi yang kini menduduki posisi Menko Perekonomian itu. “Kalau Bu Mega bisa welcome dengan PAN dan Hatta, tidak tertutup kemungkinan untuk Jokowi-Hatta," kata Siti seraya menambahkan, posisi PAN dari hasil pemilu legislatif juga akan sangat menentukan kemungkinan duet Jokowi-Hatta.
Sebelumnya survei yang dilakukan IndoBarometer menempatkan nama Hatta sebagai tokoh dari parpol berbasis Islam dengan elektabilitas tertinggi. Sosok Hatta mengalahkan nama lainnya seperti Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Dewan Syura PBB, Yusril Ihza Mahendra.(ara/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro melihat adanya kemungkinan Ketua Umum Partai Amanat Nasional
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bey Machmudin tidak Akan Maju jadi Cagub Jabar 2024
- Tokoh Sumbar & Bundo Kanduang Minta MK Putuskan Pemilu Ulang DPD RI
- Permohonan Tim Hukum PDIP ke PTUN: Apa Betul Ada Pelanggaran Hukum oleh KPU?
- Putusan PTUN Bisa Menjadi Pertimbangan MPR untuk Tak Melantik Prabowo-Gibran
- Dukung Komitmen Polri Lindungi PMI, Sahroni: Pahlawan Devisa Harus Merasa Aman
- Dukung Paulus Waterpauw Maju Pilgub Papua, IKAL Jatim Bergerak Membentuk Sukarelawan