Hatta Rajasa Kritisi Alasan Mewujudkan PPHN, Pakai Kata Sesat Pikir
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Penasehat Partai (MPP) PAN Hatta Rajasa mengkritisi alasan beberapa pihak ketika berupaya menambah kewenangan MPR menetapkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
Sebab, kata dia, alasan yang dibangun justru mengesankan era reformasi tidak memiliki arah pembangunan jelas.
Besan Presiden keenam RI itu menuturkan, Indonesia memang tidak lagi memiliki Garis Besar Haluan Negara (GBHN) semasa era reformasi sebagai panduan pembangunan.
Namun, bukan berarti negara tidak memiliki arah pembangunan.
Hatta menyampaikan hal itu saat menghadiri acara Puncak HUT ke-23 PAN secara virtual yang tayang di YouTube, Senin (23/8).
"Apa betul demikian? Apakah reformasi gegabah dengan demikian saja? Melakukan pembangunan tanpa arah, seakan reformasi tidak memikirkan arah pembangunan. jelas ini sesat pikir," tutur Hatta di akun PAN TV di YouTube, Senin.
Dia menyebut ada sejumlah pertanyaan ketika muncul rencana amandemen terbatas UUD 1945 demi mengakomodir kewenangan MPR menetapkan PPHN.
"Pertanyaan saya atau mungkin banyak pertanyaan kita semua, pertama ke arah mana amandemen akan dilaukan? Kedua, siapa yang bisa jamin amandemen hanya terbatas?" ujar Hatta.
Ketua Majelis Penasehat Partai (MPP) PAN Hatta Rajasa mengkritisi alasan beberapa pihak ketika berupaya menambah kewenangan MPR menetapkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
- Prabowo-Gibran Bakal Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Bamsoet Buka Suara
- Ketua MPR Tegaskan Bangsa Indonesia Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina
- Ketum IMI Bamsoet Resmikan Sirkuit Barcode Gokart Electric di MOI Kelapa Gading
- Tekan Angka Perkawinan Anak, Waka MPR Lestari Moerdijat Mengajak Semua Pihak Terlibat
- Mantan Kapolda NTT Daftar Bakal Cagub dari PAN, Ini Harapannya
- Terima Kunjungan Wamenlu Libya di MPR RI, Fadel Muhammad Sampaikan Kabar Baik Ini