Hello Baby, Ichik-Ichik with Me?

Hello Baby, Ichik-Ichik with Me?
Suasana dalam sebuah diskotik di Bali. Turis wanita dan pemandu wisata berbaur menjadi satu. Foto: Miftahuddin/Radar bali
Sekitar 1985 Kuta berkembang pesat. Hotel, tempat hiburan, dan toko-toko mulai banyak dibangun. Suasana damai itu akhirnya bergeser sejak 1990-an ke atas. Kala itu gelombang kedatangan pemuda dari beberapa daerah di luar Kuta dan Bali sangat besar. Mereka tidak punya keahlian apa-apa. "Mungkin mereka SMP saja nggak lulus," ucap pria yang hidup mengamen dari kafe ke kafe itu. Kondisi Kuta pun berubah menjadi ruwet.

  

Pemuda-pemuda urakan memadati Kuta. Karena tak bisa berbahasa Inggris, mereka menggoda bule dengan tidak sopan. "Hello baby, ?ichik-ichik? with me," katanya menirukan ungkapan yang marak saat itu. Ichik-ichik adalah istilah untuk berhubungan seksual. "Wah, pokoknya rusak lah," capnya.

Lama-kelamaan Bali mulai berbenah. Anton menganggap kini penataan pariwista Bali sudah lumayan baik meski harus ada pembenahan. Sekarang anak pantai sudah terkoordinasi dengan baik. (kuh/c4/kum)

Fenomena anak pantai di Kuta sebenarnya muncul kali pertama sekitar 1970-an. Saat itu kondisi pantai yang dikenal dengan keelokan sunset-nya itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News