HerStory Kupas Tuntas Soal Wanita Berkarier Lewat Breaking the Glass Ceiling

HerStory Kupas Tuntas Soal Wanita Berkarier Lewat Breaking the Glass Ceiling
HerStory menggelar webinar bertajuk Breaking the Glass Ceiling: Women Leaders on Economic Empowerment. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - HerStory menggelar webinar bertajuk Breaking the Glass Ceiling: Women Leaders on Economic Empowerment.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Bintang Puspayoga  mengungkapkan perlindungan dan pemenuhan hak yang setara bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan dan anak telah diamatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.

“Faktor yang memperburuk kesenjangan di Indonesia bukanlah disebabkan karena kemampuan dan pendidikan antara wanita dan pria, melainkan karena pandangan terhadap pembagian peran yang dapat dilakukan oleh wanita dan pria yang merupakan dampak dari adanya diskriminasi,” ujar Bintang.

Di saat yang sama, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Dr. Lucia Rizka Andalusia menyampaikan pihaknya berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan.

“Tentunya, hal tersebut membutuhkan perjuangan yang sangat berat dan membutuhkan konsistensi untuk terus berjuang. Kami sebagai wanita Indonesia memposisikan peran kita bersama dengan tenaga kesehatan lain dengan gender yang berbeda,” sambungnya.

Rima Tanago selaku Head of Commercial Business Development PT HM Sampoerna menjelaskan perusahaan selalu beerkomitmen untuk memelihara praktik dan lingkungan kerja yang inklusif dan beragam, serta memperlakukan karyawan dan orang lain dengan hormat tanpa diskriminasi.

“Sampoerna memfokuskan pada tiga hal, yaitu dukungan untuk pengembangan karier, edukasi mengenai pentingnya inklusivitas, dan pengadaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan gender,” tutur Rima Tanago.

“Kalau ingin sukses kita harus tahu diri kita sendiri, kelebihan yang bisa digali, dan mendapat dukungan dari orang terdekat. Saya dapat quotes bagus dari Sheryl Sandberg. Jadi, wanita itu harus shifting dari berpikir ‘saya enggak siap’, tapi kita harus siap dan kita harus belajar dengan melakukannya,” imbuh Hanny Retno Hapsari Direktur Keuangan dan Administrasi PT Elnusa Petrofin.(chi/jpnn)

Faktor yang memperburuk kesenjangan di Indonesia bukanlah disebabkan karena kemampuan dan pendidikan antara wanita dan pria, melainkan karena pandangan.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News