Hidupkan Kembali PPKn
Selasa, 02 Oktober 2012 – 07:22 WIB

Muhammad Nuh. Foto: Arundono/JPNN
"Siswa jangan hanya menghafal seluruh sila dalam pancasila, tetapi tidak bisa mewujudkannya dalam perilaku sehari-hari," katanya.
Baca Juga:
Itu terlihat di antaranya lewat masih banyaknya tawuran pelajar dan kejahatan-kejahatan lain yang melibatkan pelajar. Standar kompetensi pendidikan Pancasila nantinya dibuat berjenjang sesuai dengan tingkatan pendidikan. Mulai dari pendidikan dasar, menengah, hingga tinggi.
Nuh juga mengatakan, Kemendikbud saat ini menganalisa apakah jam belajar siswa mulai SD hingga SMA/sederajat masih kurang. Jadi, dia menegaskan tidak benar jika ada pihak yang menyatakan kurikulum baru nanti akan memangkas jam belajar siswa. "Kalau memangkas atau meringkas mata pelajaran masih mungkin," ucapnya.
Upaya revisi kurikulum ini sendiri dijalankan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud. Kepala Balitbang Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, kepastian peleburan mapel IPA dan IPS serta dihidupkannya lagi mapel PPKn diharapkan bisa diputuskan Jumat depan (5/10). (wan/ttg)
JAKARTA - Setelah dihapus sejak 2004 lalu, tahun depan mata pelajaran (mapel) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) bakal dihidupkan lagi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dedi Mulyadi Tetap Kirim Siswa Bandel ke Barak Militer Meski Picu Pro Kontra
- Ini 4 Program Hasil Terbaik Cepat Presiden, Guru Honorer Masuk Prioritas
- Hari Pendidikan Nasional, ASDP Ajak Siswa Belajar Dari Dek Kapal
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Mendikdasmen Memastikan Komitmen Prabowo-Gibran Bangun Sekolah Sesuai Standar Mutu
- Sekolah Langganan Banjir Membuat Sudut Baca Digital