Hizbut Tahrir Desak Penerapan Sistem Syariah

Untuk Atasi Krisis Finansial Global

Hizbut Tahrir Desak Penerapan Sistem Syariah
Foto : Agus Srimudin/JPNN
JAKARTA - Ratusan massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan beberapa unsur lain Kamis siang (16/10) menggelar aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Mereka mendesak pemerintah menggunakan sistem Syariah untuk mengatasi gejolak finansial akibat pengaruh anjloknya keuangan Amerika Serikat.

"Kehancuran sistem selama ini membutuhkan penyelesaian hingga ke akar-akarnya. Setidaknya ada empat akar masalah sebenarnya. Pertama, dengan menyingkirkan emas sebagai cadangan mata uang dan memasukkan dollar sebagai pendamping mata uang dalam perjanjian Bretton Woods," beber Riduan, salah seorang orator HTI dengan pengeras suara.

Kedua, lanjut dia, hutang-hutang riba juga menciptakan masalah perekonomian besar, hingga kadar pokoknya menggelembung seiring waktu. Ketiga, sistem yang digunakan di bursa dan pasar modal yaitu jual-beli saham, obligasi dan komoditi tanpa adanya syarat serah-terima komoditi yang bersangkutan. Keempat, perkara penting yaitu ketidaktahuan akan fakta kepemilikan. Kepemilikan tersebut di mata para pemikir Timur dan Barat adalah kepemilikan umum yang dikuasai oleh negara.

"Sosialisme-komunisme telah runtuh, dan kini kapitalisme sedang atau nyaris runtuh. Sesungguhnya sistem ekonomi Islam lah satu-satunya solusi yang ampuh dan steril dari semua krisis ekonomi. Karena sistem Islam benar-benar telah mencegah semua faktor yang menyebabkan krisis ekonomi," cetusnya.

JAKARTA - Ratusan massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan beberapa unsur lain Kamis siang (16/10) menggelar aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News