Hmmm, Pegawai BPK Jabar Diduga Banyak Terima Suap dari Berbagai Pihak

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga tersangka sekaligus pegawai BPK perwakilan Jawa Barat Hendra Nur Rahmatullah Karwita (HNRK) menerima suap dari berbagai pihak.
Menurut KPK, bukan hanya Bupati Bogor Ade Yasin saja yang memberikan suap kepada Hendra untuk merekayasa pengurusan keuangan untuk mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP).
Dugaan ini didalami saat penyidik memeriksa dua mahasiswa, yakni Putri Nur Fajrina dan Sufiandi pada Jumat (20/5).
"Keduanya hadir dan didalami pengetahuannya, antara lain terkait dengan dugaan aliran sejumlah uang dari beberapa pihak untuk tersangka HNRK," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Senin (23/5).
Fikri enggan memerinci pihak yang diduga memberikan uang suap ke Hendra.
KPK menyampaikan hal itu untuk kebutuhan proses penyidikan.
KPK juga memanggil wiraswasta Jonarudin Syah pada Jumat, pekan lalu. Namun, Jonarudin mangkir.
"Tidak hadir dan segera dilakukan penjadwalan kembali oleh tim penyidik," ujar Fikri.
KPK mendalami dugaan aliran sejumlah uang dari beberapa pihak untuk pegawai BPK Jawa Barat.
- IAW Dorong BPK Audit Investigatif Penggabungan Mahram Haji di Jabar, Ini Masalahnya
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- KPK Periksa 3 Saksi Lagi untuk Kasus Cuci Uang Andhi Pramono
- Usut Korupsi Tol Trans-Sumatera, KPK Periksa Petinggi PT Indonesia Infrastructure Finance
- KPK Periksa 2 Anggota DPR Terkait Dugaan Tipikor Dana CSR Bank Indonesia