Hukuman Edhy Prabowo Disunat, Begini Komentar Tajam Bang Reza
Selama elemen integritas belum terpenuhi, kata dia, maka elemen-elemen lainnya tak lagi menentukan penilaian kinerja seseorang.
Dosen PTIK itu menyebut mengaitkan kinerja baik organisasi dengan individu yang korupsi merupakan hal yang tidak tepat.
"Perilaku koruptif justru menandakan bahwa individu bersangkutan memiliki komitmen rendah pada organisasi tempatnya bekerja," tutur Reza.
Menurut dia, kinerja baik kementerian adalah hasil dari kerja para personel birokrasi kementerian itu sendiri, bukan akibat atau kontribusi dari pejabat yang melakukan korupsi.
Reza menyebutkan kesimpulan riset University of Sheffield yang menunjukkan bahwa korupsi ternyata sudah menjadi cara jitu untuk menyiasati aturan main yang rumit.
Artinya, korupsi dinilai bisa membuat urusan menjadi lebih mudah diselesaikan, sehingga kinerja pun membaik.
"Jadi, memang ironis. Alih-alih merusak organisasi, korupsi justru meningkatkan kinerja," tandas Reza Indragiri.
Diketahui, Edhy Prabowo terbukti menerima suap senilai USD 77 ribu dan Rp 24,6 miliar dari pengusaha untuk ekspor benih bening lobster (BBL) atau benur. (mcr9/jpnn)
Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengomentari pengurangan hukuman penjara bagi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Redaktur : Adil
Reporter : Dea Hardianingsih
- KPK Periksa Mantan Direktur LPEI Terkait Kasus Korupsi Fasilitas Kredit
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- Polda Riau akan Tetapkan Tersangka Kasus SPPD Fiktif yang Rugikan Negara Ratusan Miliar
- KPK Periksa 3 Saksi Lagi untuk Kasus Cuci Uang Andhi Pramono
- Usut Korupsi Tol Trans-Sumatera, KPK Periksa Petinggi PT Indonesia Infrastructure Finance