Humphrey: Debat Tahap Dua Harus Bisa Memunculkan Gagasan Besar Capres

Humphrey: Debat Tahap Dua Harus Bisa Memunculkan Gagasan Besar Capres
Dr Humphrey Djemat. Foto: Twitter

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hasil Muktamar Jakarta Humphrey Djemat berharap Debat Capres kedua yang akan digelar pada tanggal 17 Februari mendatang bisa lebih menarik dan berbeda dengan debat pertama. Pada Debat kedua nanti juga tidak ada kisi-kisi atau bocoran untuk peserta debat antara Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) atau Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

“Artinya dalam debat kedua nanti otentiknya jawaban dari sang capres di panggung terlihat jelas,” ujar Humphrey di Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Humphrey menegaskan debat kedua nanti juga harus dipersiapkan format secara matang sehingga bisa memunculkan konsep atau gagasan besar dari peserta debat. Apalagi dalam debat kedua nanti yang tampil hanya dua Capres sehingga waktunya cukup tersedia memunculkan argumentasi yang bernas atau bermutu yang didukung data dan fakta yang bisa dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA: Debat Capres: Hasto Yakin Jokowi Menang Telak Lagi

"Dalam debat nanti juga ada segmen pertarungan bebas di antara kedua peserta yang bisa menciptakan suasana debat sesungguhnya. Ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kedua Capres," tandasnya.

Humphrey juga meminta moderator dalam debat nanti bisa mempertajam beberapa isue yang saat ini sedang hangat. Sehingga masing-masing isue dalam tema debat bisa memunculkan perbedaan yang kontras baik dari kebijakan yang dilakukan pemerintah saat ini yakni Jokowi dengan kritik yang tajam dari Prabowo, termasuk solusi ke depannya jika Prabowo menjadi presiden.

"Dengan demikian maka pada debat kedua nanti ada kemunculan argumentasi keberhasilan vs kegagalan yang cukup mencolok," tegasnya.

Humphrey menuturkan, semua argumentasi tajam tersebut akan tambah menarik jika dikaitkan dengan kasus impor pangan, kasus Freeport, kasus infrastruktur. Artinya dalam debat nanti jangan hanya bicara normatif saja. Sehingga membuat suasana debat tidak menarik dan sulit dipahami. Oleh karena itu dalam debat nanti harus membahas tentang kemanfaatan bagi masyarakat banyak.

Humphrey Djemat menuturkan, semua argumentasi tajam tersebut akan tambah menarik jika dikaitkan dengan kasus impor pangan, kasus Freeport, kasus infrastruktur. Artinya dalam debat nanti jangan hanya bicara normatif saja. Sehingga membuat suasana debat tid

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News