Ibu Ani

Oleh Dahlan Iskan

Ibu Ani
Dahlan Iskan.

Saya bisa merasakannya. Saya pernah mengalaminya. Di kadar yang lebih ringan dari Ibu Ani. Dan saya tidak sekuat Ibu Ani.

Ajal memang masih tetap misteri. Pun di zaman modern ini.

Pak SBY sudah memberikan yang serba-terbaik. Untuk istrinya itu. Dia sendiri meninggalkan semua. Semuanya. Sejak Ibu Ani diketahui sakit.

Pak SBY terus mendampingi istrinya itu. Pun sampai harus tidur tiap malam di dalam ruang perawatan.

"Saya harus memberikan dorongan semangat yang maksimal. Sudah 42 tahun Ibu Ani mendampingi saya. Kini harus giliran saya yang mendampingi bu Ani," ujar Pak SBY.

Waktu itu saya memang menanyakan kapan Pak SBY ke Jakarta. Di saat genting-gentingnya keadaan politik menjelang pilpres yang lalu. Jawaban beliau seperti itu.

Tiga bulan yang habis-habisan bagi orang seperti Pak SBY. Yang mantan presiden dua periode. Yang masih ketua umum partai.

Namun Pak SBY memilih mendampingi sang istri. Dengan sangat intensnya. Yang akan dicatat dengan tinta tebal oleh para istri di seluruh Indonesia. Juga dicatat para suami. Yang cinta istri.

Kalau pernah ada yang ingin mencapreskan Bu Ani, terus terang, sebenarnya sangat layak. Beliau punya kemampuan di situ.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News