Ibu Negara Jadi Nama Burung Baru

Ibu Negara Jadi Nama Burung Baru
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana meninjau Lomba Masak Ikan Nusantara 2017, yang digelar di Halaman Tengah Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, (15/8). (Foto: Humas/Rahmat)

Punggung atas dan ekor berwarna hitam, sementara sayapnya hitam dengan kombinasi abu-abu gelap. Burung yang ditemukan memiliki bobot 32,23 gram, panjang dari paruh ke ekor 11,8 cm dan bentang sayap 17,2 cm.

Habitatnya berada di semak, tepi hutan, atau perkebunan tyang memiliki pohon berbunga. Kadang terlihat memakan nektar pohon jati di perkampungan.

Di sisi lain, peneliti sejumlah universitas juga menemukan kembali spesies orangutan yang hidup di tiga kabupaten Tapanuli. Kali terakhir orang utan dijumpai di kawasan tersebut adalah pada 1990 silam.

Siti menuturkan, orang utan di tapanuli berbeda dengan orang utan Sumatera yang banyak hidup di sekitar danau Toba. ’’Mereka cirinya lebih dekat pada orang utan Kalimantan,’’ terangnya.

Meskipun demikian, pada dasarnya orang utan Tapanuli tetap berbeda dengan kedua saudaranya. Karena itu, dia dinamai Pongo Tapanuliensis.

Cirinya, bulu orang utan tapanuli lebih keriting, meski bentuk badannya secara umum sama dengan orang utan Sumatera. Selain itu, memiliki kumis yang menonjol dengan bantalan pipi datar, mirip dengan orang utan Kalimantan.

Tengkorak dan tulang rahangnya juga lebih halus ketimbang dua saudaranya. Diperkirakan, populasinya kini tinggal sekitar 800 ekor, dan hidup di hutan pada ketinggian di atas 850 mdpl. (byu/ttg)


Sesuai namanya, burung itu memang mencuplik nama Ibu Negara Iriana Jokowi sebagai nama ilmiah.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News