Ibu Shinta Mengingatkan Soal Terorisme Berbaju Agama

Ibu Shinta Mengingatkan Soal Terorisme Berbaju Agama
Tangkapan layar mantan Ibu Negara Shinta Nuriyah A Wahid memberi sambutan dalam seminar bertajuk 'Keragaman dalam Keindonesiaan Menuju Tantangan Global' yang diselenggarakan secara daring, di Jakarta, Rabu. (18/8/2021). ANTARA/Putu Indah Savitri

“Kebinekaan budaya Nusantara berakar dari kondisi geografis dan semangat masyarakat lokal yang berada di Nusantara,” katanya.

Berdasarkan hal itu, dia yakin apa yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia dalam menghadapi berbagai tekanan adalah menggali dan mengembangkan berbagai jejak peradaban bangsa.

Hasil yang diperoleh dapat digunakan sebagai referensi dan sumber inspirasi dalam berperilaku.

Upaya yang dia paparkan merujuk salah satu metode yang dilakukan para intelektual dan ulama Nusantara dalam menjaga keragaman Nusantara.

Dia mengatakan para ulama menangkap hal-hal baru dengan selektif dan hanya memilih nilai-nilai yang baik, sembari menggali dan memelihara nilai-nilai lama yang bernuansa positif.

“Selanjutnya adalah kemampuan mereka untuk mengambil yang jernih dari tiap kebudayaan,” kata dia.

Dia mengatakan metode itu yang membuat tokoh Nusantara dapat menjaga keberagaman Indonesia tetap eksis dalam menghadapi tantangan dan kompetisi global hingga saat ini.

“Menjaga keragaman itu dengan menerima secara kritis dan selektif dari luar, dan menggali serta mengembangkan berbagai potensi yang berada di dalam,” kata dia.(Antara/jpnn)

Ibu Shinta Nuriyah mengingatkan soal terorisme berbaju agama dan kapitalisme liberal dalam menjaga keragaman di Indonesia.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News