Ide Macet, Desainer Interior Nyabu

Ide Macet, Desainer Interior Nyabu
Ide Macet, Desainer Interior Nyabu

jpnn.com - SURABAYA – Sabu-sabu adalah sebuah solusi yang tidak menyelesaikan masalah, tetapi justru menimbulkan persoalan baru. Itulah yang dirasakan Awang Fredana, 26. Desainer interior itu frustrasi karena suntuk memikirkan job dan ilham yang tidak kunjung datang.

Nah, untuk memanggil ilham agar datang ke benaknya, dia lantas menghirup sabu-sabu. Namun, bukan ilham yang datang, melainkan polisi. Sebab, gerak-geriknya yang mencurigakan dilaporkan ke polisi oleh tetangga di Jalan Tanjungsari gang V, Sukomanunggal.

Di rumah itu, Awang tinggal sendiri. Sebab, istri dan anaknya tinggal bersama sang mertua. Atas laporan warga tersebut, polisi pun kemudian memantau Awang. Tidak sampai seminggu, Awang tertangkap tangan saat nongkrong di sekitar Jalan Setail. Saat digeledah, polisi menemukan sepoket sabu-sabu di saku jaketnya.

Ketika diperiksa, Awang mengaku frustrasi karena dua bulan terakhir dirinya menganggur lantaran sepi order. Padahal, sebelumnya dia selalu terlibat dalam proyek-proyek prestisius. Salah satunya turut mendesain interior perumahan elite di Surabaya Barat.

Awang mengaku mendapat barang haram tersebut dari Steve. Dia membelinya Rp 150 ribu per poket. ’’Saya beli paket hemat,’’ ucap Awang. Kapolsek Pakal Kompol Shofwan mengungkapkan, pengakuan tersangka terus didalami. Sebab, dia dicurigai tidak hanya memakai, namun juga mengedarkan. ’’Tim penyidik juga tengah memburu Steve,’’ kata Shofwan. (shy/c15/ib)

SURABAYA – Sabu-sabu adalah sebuah solusi yang tidak menyelesaikan masalah, tetapi justru menimbulkan persoalan baru. Itulah yang dirasakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News