IHSG Anjlok, Rupiah Melemah

IHSG Anjlok, Rupiah Melemah
Ilustrasi IHSG. Foto: Jawa Pos.Com/JPNN

Penurunan indeks keyakinan konsumen tersebut disebabkan menurunnya indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama dan indeks ekspektasi kegiatan usaha pada enam bulan mendatang.

”Ekspektasi berkurangnya lapangan kerja dan lemahnya upah meningkatkan pesimisme konsumen,” ujar Otunuga, Rabu (7/3).

Namun, menurut dia, walau laporan keyakinan konsumen yang mengecewakan dapat mengganggu sentimen investor, prospek ekonomi  Indonesia tetap menjanjikan.

Terutama jika berkaca dari capaian pertumbuhan ekonomi 5,07 persen pada tahun lalu.

Di luar faktor keyakinan konsumen, cadangan devisa tercatat menurun.

Pada Februari, cadangan devisa turun 2,97 persen secara month-to-month (mtm) menjadi USD 128,06 miliar.

Penurunan cadangan devisa itu disebabkan penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah serta stabilisasi nilai tukar rupiah.

Di samping itu, penurunan cadangan devisa dipengaruhi menurunnya penempatan valas perbankan di BI.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 131,84 poin atau 2,03 persen ke level 6.368,27 dalam sesi perdagangan Rabu (7/3).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News