Ikuti Suami, Ivy Ngaku 'Kegatelan'
jpnn.com, AMERIKA - Ivy Batuta yang sudah lama "menghilang" di tanah air, ternyata ikut dengan sang suami tinggal di Amerika. Namun, presenter dan pemain film itu mengaku nggak betah hidup lama-lama di negeri Paman Sam.
"Aku udah kapok banget tinggal di Amerika Serikat. Tinggal di sana nggak enak, terutama saat melahirkan. Di sana harus benar-benar sendiri kalau melahirkan. Tapi karir di sana tetap berjalan kok. Nggak pernah berhenti berkarir, lho," ungkap Ivy, ditemui saat launching tur DJ Rap Class Mild Mentol di Jakarta.
Selama berada di Amerika, Ivy merasa seperti ibu rumah tangga yang sebenarnya. Dalam arti, ia mengalami suka duka berjuang sendiri di rumah. Meski demikian, ia bangga masih bisa menyambi dengan aktivitas yang lain. "Aku juga sempat syuting di sana, kayak program "Class Trip", mengajar ibu-ibu dan anak-anak muda tentang public speaking," ucapnya yang kini sedang hamil anak kedua.
Tentang alasan dirinya ngekor ke Amerika, Ivy bilang itu semata-mata karena cintanya yang besar pada suami. "Aku ini kan perempuan gatel. Kemana pun akan kukejar. Kurang ganteng apa dia? Aku harus punya anak dua, biar dia nggak punya kesempatan aneh-aneh," ucap Ivy terkekeh.
Setelah menyandang status ibu, menurut Ivy pula, kegemarannya berpesta dan dugem otomatis juga jadi berkurang. "Pas udah menikah, keliaran aku jadi hilang. Aku nggak nge-party, dugem dan ke kafe lagi. Sekarang lebih mikirin anak," tutup bekas karyawan VoA (Voices of America) ini. (aal)
Ivy Batuta yang sudah lama 'menghilang' di tanah air, ternyata ikut dengan sang suami tinggal di Amerika. Namun, presenter dan pemain film itu mengaku nggak betah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Setelah TikTok, Amerika Serikat Bersiap Cekal DJI
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat