Goris Mustaqim, Nomine Asia's Best Young Entrepreneur Award Asal Garut

Goris Mustaqim, Nomine Asia's Best Young Entrepreneur Award Asal Garut
Foto Goris Mustaqim bersama Barack Obama.
USIA Goris Mustaqim masih sangat muda, 27 tahun. Pilihan menjadi wirausahawan setelah tamat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2006 membuatnya menggapai sukses lebih dini. Kini, nama Goris sang wirausahawan muda dikenal sampai ke Gedung Putih, Amerika Serikat.   ZULHAM MUBARAK, Jakarta  

MAP cokelat itu tersimpan rapi bersama beberapa lembar dokumen di dalam sebuah tas laptop berukuran sedang. Pada bagian luar, terdapat stempel emblem The Bald Eagle, lambang resmi Amerika Serikat (AS). Di dalamnya terdapat salah satu benda paling berharga bagi Goris. Yakni, sebuah foto berukuran 10 R yang dikirim langsung oleh Presiden AS Barack Hussein Obama kepada dirinya. Foto itu menjadi istimewa karena Obama membubuhkan tanda tangan dan menuliskan kalimat motivasi, To Goris, All the Best! untuk Goris.

 

"Ini boleh dibilang kebanggaan bagi saya. Sebab, kabarnya, saya adalah warga Indonesia keempat yang bisa berbincang langsung dengan Mr Obama setelah dia menjabat presiden," ujar Goris ketika ditemui di gedung PPSDMS Nurul Fikri, Depok. Pria yang masih melajang tersebut memang sangat beruntung bisa bertatap muka dan berbincang dengan Obama di Washington DC, April 2010. Ketika itu, Goris mewakili Indonesia bersama rombongan wirausahawan nasional untuk hadir sebagai panelis dalam Presidential Summit on Entrepreneurship 2010 yang diadakan oleh pemerintah AS. Pemuda asal Garut, Jawa Barat, itu menjadi kontingen wirausahawan termuda dalam pertemuan internasional tersebut.

 

Goris berangkat ke AS bersama para tokoh wirausahawan senior nasional. Yakni, Ir Ciputra (pendiri dan presiden komisaris Ciputra Group), Putra Sampoerna (pendiri Sampoerna Foundation), Sandiaga Salahuddin Uno (pendiri Saratoga Capital), Ananda Siregar (pemilik jaringan perusahaan bioskop Blitzmegaplex), Tri Mumpuni (direktur eksekutif IBEKA), Shinta Widjaja Kamdani (direktur PT Widjajatunggal Sejahtera), Benjamin Soemartopo (mitra pengelola McKinsey & Company Indonesia), Sheila Tiwan (CEO Carsurin), dan Yuyun Ismawati (pendiri dan direktur Balifokus).

 

Apa yang dicapai pria kelahiran Maret 1983 itu memang tidak datang dengan instan. Goris harus bekerja keras untuk mendapatkan prestasi yang membanggakan tersebut. Setelah lulus dari ITB pada 2006, putra pensiunan PNS itu tidak langsung melamar pekerjaan seperti lazimnya para sarjana lainnya."Nurani saya menolak menjadi karyawan. Saya justru ingin membuat lapangan kerja bagi orang lain yang membutuhkan," terang pemenang Mojang Jajaka Bandung 2003 tersebut.

USIA Goris Mustaqim masih sangat muda, 27 tahun. Pilihan menjadi wirausahawan setelah tamat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2006

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News