Imbas Jalan Ambles, Pengalihan Arus Diperkirakan 8 Bulan

Imbas Jalan Ambles, Pengalihan Arus Diperkirakan 8 Bulan
Pengalihan arus. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Amblesnya Jalan Raya Gubeng pada Selasa malam (18/12) diprediksi akan membuat Kota Surabaya menjadi lebih macet. Apalagi, pengalihan arus lalu lintas (lalin) diperkirakan berlangsung selama delapan bulan ke depan.

Delapan bulan itu waktu moderat perkiraan kembali pulih. Petugas akan disiagakan berdasar sif untuk mengurai kemacetan. Kemarin (19/12) tanda-tanda kemacetan mulai tampak. Sebab, saat ini para pekerja masih masuk seperti biasa. Beruntung, anak-anak sekolah sudah libur. Karena itu, kepadatan akibat aktivitas antar jemput anak sekolah bisa berkurang. 

Namun, tetap saja terjadi kemacetan di sejumlah titik. Jalan Raya Darmo salah satunya. Penumpukan kendaraan dari Jalan Majapahit menjadi penyebabnya. Sebagian besar pengendara hendak menuju ke Raya Darmo dari Jalan Sulawesi dan Dinoyo. Peningkatan tersebut ditambah dengan aktivitas kendaraan yang keluar masuk outlet makanan di kawasan Majapahit. Kemacetan pun tak terhindarkan. "Tadi (kemarin, Red) anggota saya ungsikan ke sana dulu untuk mengurai lalin. Kalau Raya Darmo macet, kan saya bisa kena masalah orang banyak," jelas Kaurbinops Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Moch. Su'ud.

Menurut Su'ud, pihaknya menempatkan petugas di lima titik penjagaan. Di setiap titik penjagaan, disiapkan enam personel yang dibagi dalam tiga sif. Penjagaan berlangsung selama 24 jam. "Ini belum terhitung petugas yang on call jika terjadi kemacetan parah di sejumlah titik," terangnya. 

Dikonfirmasi secara terpisah, Kabid Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Irwan Andares meminta warga untuk mencari jalur alternatif lain selama Jalan Raya Gubeng diperbaiki. Harapannya, mereka bisa menuju ke tempat tujuan tanpa harus terjebak kemacetan.

"Nanti terus dievaluasi seiring dampak yang ditimbulkan. Kalau diperlukan perubahan, kami akan koordinasikan dengan kepolisian dan instansi terkait lainnya. Sementara waktu penutupan masih akan dilakukan," jelasnya.

Secara terpisah, longsornya Jalan Gubeng membuat dua pipa tersier PDAM terputus. Aliran air ke pelanggan di Jalan Raya Gubeng, Jalan Sumatera, Jalan Nias, Jalan Bali, Jalan Biliton, dan RS Siloam mati total.

Dirut PDAM Mujiaman Sukirno langsung menginstruksi jajarannya untuk memetakan aliran pipa itu. Pelanggan yang tidak teraliri air bakal diprioritaskan untuk mendapatkan air tangki. "Truknya kami siagakan 24 jam," ujar Mujiaman kemarin.

Air tangki dibagikan secara gratis. PDAM mempersilakan warga terdampak untuk menghubungi call center bebas pulsa PDAM di 08001926666. Untuk kembali menyambung pipa itu, PDAM harus menunggu jalan tersebut tersambung lagi. Waktunya belum bisa dipastikan. Karena itu, PDAM mencari alternatif agar air tetap mengalir tanpa menunggu jalan kembali tersambung. 

Mujiaman menyebut diameter dua pipa yang terputus itu adalah 150 milimeter. Termasuk pipa tersier. Karena itu, pelanggan yang terdampak tidak masif. Beruntung, di Jalan Raya Gubeng tidak ada pipa sekunder dan primer yang ukurannya lebih besar. Jika ada pipa besar tersebut, yang terdampak bisa beberapa kecamatan.

Di tempat lain, General Affair Manager RS Siloam Surabaya Budijanto Surjowinoto menyatakan bahwa seluruh pasien yang dirawat aman. Pelayanan rumah sakit juga tetap berjalan meski ada musibah itu. "Rumah Sakit Siloam tetap beroperasi seperti biasa," ujarnya dalam rilis pers yang disampaikan kemarin. (bin/din/sal/fit/c6/ano) 

--- 

Rekayasa Lalin Menghindari Raya Gubeng 

1. Arus lalu lintas dari Jalan Pandegiling ditutup dan dialihkan ke Jalan Urip Sumoharjo. 

2. Pengendara bisa lurus menuju perempatan Jalan Dinoyo, lalu belok kiri ke Jalan Keputran. 

3. Warga juga bisa mengarah ke Jembatan Keputran dan belok kiri ke Jalan Irian Barat. 

4. Jalan Irian Barat difungsikan berbalik arah. 

5. Arus lalu lintas dari Jalan Ngagel juga akan diarahkan ke Jalan Irian Barat. 

6. Arus lalin di TL Simpang Bagong hanya berlaku dari timur ke barat. 

7. Pengendara masih bisa menuju barat melalui Jalan Pandegiling seperti biasa. 

8. Pengendara dari Jembatan BAT tidak bisa belok kiri ke Jalan Ngagel. 

9. Begitu juga pengendara dari Jalan Raya Ngagel. Mereka tidak bisa belok kanan ke Jalan Ngagel. 

10. Jalan Sumbawa akan ditutup sepenuhnya. 

11. Pengendara dari Jalan Biliton akan diarahkan ke Jalan Sulawesi dan bisa menuju Jalan Irian Barat jika ingin kembali ke pusat kota. 

Sumber: Satlantas Polrestabes Surabaya 


Delapan bulan itu waktu moderat perkiraan kembali pulih. Petugas akan disiagakan berdasar sif untuk mengurai kemacetan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News